Internasional

Xi Jinping Pening, Persediaan Tenaga Kerja China Segera Habis

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 08/08/2023 09:00 WIB
Foto: Warga China (AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar buruk datang lagi ke China. Populasi yang menua akan berdampak langsung pada kemampuannya untuk bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain di panggung dunia.

Hal ini terlihat dari laporan perusahaan konsultan Terry Group terbaru dikutip Selasa (8/8/2023). Para peneliti mengatakan bukan hanya penurunan populasi secara keseluruhan yang menjadi ancaman tetapi peningkatan proporsi orang lanjut usia.


"Proporsi miring ini mendorong kembali beban ketergantungan China secara keseluruhan," tulis para peneliti, seperti dikutip Business Insider.

"Pada tahun 1990, sebanyak 5% orang China berusia 65 tahun atau lebih. Namun jumlah tersebut hampir tiga kali lipat menjadi 14% pada saat ini," tambahnya.

"Terry Group mengantisipasi kelompok usia tersebut bakal membentuk 30% populasi pada tahun 2050," jelasnya lagi.

Diketahui memang, selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami pergeseran dari mortalitas dan fertilitas tinggi menjadi mortalitas dan fertilitas rendah. Tahun ini, menurut data pemerintah, populasi China menyusut untuk pertama kalinya sejak 1961.

Peneliti Terry Group juga menekankan bahwa beban ketergantungan orang tua yang meningkat akan menjadi tantangan demografis. Proses pembalikan fenomena ini pun akan sulit.

"Populasi China tidak hanya menua, tetapi juga memasuki penurunan yang semakin sulit, ... untuk membalikkannya," catat para peneliti Terry Group.

"Lewatlah sudah hari-hari ketika persediaan tenaga kerja China yang dalam sepertinya tidak ada habisnya," ujarnya lagi.

Perusahaan konsultan tersebut juga mengatakan pada dekade berikutnya, China akan kehilangan rata-rata 7 juta orang dewasa usia kerja setiap tahun. Angka itu akan terus meningkat menjadi 12 juta per tahun pada tahun 2050-an.

Sebelumnya, PBB memproyeksikan populasi usia kerja China menyusut hingga tiga per lima pada tahun 2100. Ini pada gilirannya akan memberi tekanan pada kaum muda dan inisiatif pemerintah untuk mendukung kelompok itu.

Sebagai perbandingan, antara 1990 dan 2010, demografi China sangat diuntungkan dengan populasi usia kerjanya tumbuh rata-rata 1,7% per tahun. Angka-angka itu yang akan berbalik dan berganti populasi usia kerja yang berberkontraksi pada tingkat tahunan sebesar 1%.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemenaker Bersiap Hadapi PHK Akibat Perang Iran Vs Israel