Proyek Kebanggaan Jokowi Jadi Berkah Buat Sulawesi & Maluku!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
07 August 2023 12:49
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud saat mentampaikan rilis BPS pada (7/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics)
Foto: Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud saat mentampaikan rilis BPS pada (7/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program hilirisasi sumber daya mineral yang digalakkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbukti berhasil mendorong pertumbuhan di Sulawesi, Maluku dan Papua. Ekonomi Sulawesi tercatat tumbuh 6,64%, serta Maluku dan Papua sebesar 6,35% pada kuartal II-2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi disumbang oleh Sulawesi Tengah 2,54%, Sulawesi Selatan 2,28% dan Sulawesi Utara 0,76%.

"Paling besar di Sulawesi Tengah manufaktur kita tahu banyak smelter yang olah bijih nikel jadi feronikel ini jadi komoditas utama ekspor kita," kata Edy, Senin (7/8/2023).

Sementara itu, pertumbuhan Maluku dan Papua yang mencapai 6,35% disumbang oleh Maluku Utara dengan andil 3,06%. Seperti diketahui, wilayan ini banyak dibangun smelter besar.

"Makanya sumber pertumbuhan ekonominya mirip di Sulawesi Selatan, yaitu manufaktur pengolahan terutama feronikel, kemudian pertambangan dan penggalian ketiga baru pertanian, kehutanan dan perikanan," tegas Edy.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebenarnya mengatakan nilai tambah ekspor hasil hilirisasi nikel di dalam negeri tiap tahunnya mengalami lonjakan signifikan. Ambil contoh pada 2014, nilai ekspor dari bijih nikel yang belum di hilirisasi hanya mencapai US$ 2,1 miliar.

Sementara itu, pada saat kebijakan hilirisasi berjalan, nilai ekspor nikel melesat menjadi US$ 11,6 di tahun 2020, lalu US$ 22,214 di tahun 2021 dan di tahun 2022 kembali mengalami lonjakan mencapai US$ 33,8 miliar atau Rp 507,33 triliun (asumsi kurs Rp 15.010 per US$).

"Tahun 2014 nilai ekspor sekitar US$ 2 miliar. Sekarang (2022) US$ 33,8 miliar. Ini untuk klarifikasi kepada kalian semua," ungkap Luhut dalam "Nikel Conference 2023" CNBC Indonesia, dikutip Senin (7/8/2023).


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Beraksi! Ekspor Nikel RI Melejit Hingga Rp519 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular