Mentan Ungkap RI Banjir Stok Beras 2,7 Juta Ton di September

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 August 2023 10:48
Harga beras hari ini (Senin, 8/5/2023) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur terpantau masih stabil tinggi, yaitu Rp 10.500-11.000 per kg untuk beras medium.  (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)
Foto: Harga beras hari ini (Senin, 8/5/2023) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur terpantau masih stabil tinggi, yaitu Rp 10.500-11.000 per kg untuk beras medium. (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pasokan beras dalam negeri sampai akhir tahun masih cenderung aman. Meski ada fenomena El Nino, yang akan memicu suhu panas dan kekeringan ekstrem di musim kemarau tahun ini. 

Di mana, hasil monitoring BMKG hingga pertengahan Juli 2023 menunjukkan, 63% dari zona musim telah memasuki musim kemarau. Dan, pemantauan 10 hari terakhir Juli 2023, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan nilai sebesar positif 1,14 yang mengindikasikan intensitas El Nino terus menguat, sejak awal Juli.

Bahkan, Mentan mengklaim, Indonesia akan kebanjiran stok beras di bulan September nanti. Padahal,BMKG sebelumnya memperkirakan, puncak El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Agustus-September 2023.

Hal ini disampaikan usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, yang di hadiri beberapa menteri dan kepala badan terkait. Seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Syahrul mengaku, hal itu berdasarkan data neraca beras yang dipegang sampai bulan Desember, menunjukkan pasokan beras dalam negeri masih cukup aman. 

"Sampai September kita masih punya overstock (kelebihan stok) di atas 2,7 juta. Artinya dari setiap bulan masih panen di atas 800 ribu hektare (ha) itu menghasilkan cukup untuk kebutuhan kita tiap bulannya, di atas 2 jutaan," kata Syahrul, dikutip Jumat (4/8/2023).

Sehingga, ujarnya, tidak perlu khawatir El Nino. Bahkan, saat musim tanam padi di bulan November - Desember nanti. Di mana bulan biasanya terjadi kekosongan pasokan atau shortage. Menurut Syahrul saat ini pemerintah juga sudah meluncurkan langkah antisipasi.

Di sisi lain, Syahrul mengaku, El Nino tetap akan berdampak pada pertanaman padi di Indonesia. Dari hitungannya, dampak produksi yang terimbas El Nino sekitar 300 ribu - 1,2 juta ton. 

"Menghadapi El Nino maka tadi pak Presiden perintahkan mempersiapkan, kalau dia nanti (kejadian) yang terjelek terjadi dengan El Nino itu. El Nino kekeringan dan kekeringan membawa air yang terbatas panas yang cukup membuat produktivitas turun. Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino," katanya.

"Nah oleh karena itu, kita masih tetap yakin (meski) El Nino datang. Sepanjang semua bupati dan gubernur sama-sama mempunyai niat mempersiapkan diri menghadapi El Nino ini bisa kita selesaikan," pungkas Syahrul.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Petaka Baru, Ini Alasan Mentan Sebut Stok Beras RI Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular