BMKG Ingatkan Sesar Opak Masih Aktif, Ini Bahaya & Lokasinya

Damiana, CNBC Indonesia
Kamis, 03/08/2023 16:30 WIB
Foto: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan penyisiran jalur sesar opak guna memitigasi potensi gempa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Dok. BMKG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman Tsunami setinggi 8-10 meter mengintai Selatan Jawa.

Penyebabnya adalah keberadaan sumber gempa Sesar Opak di Yogyakarta yang memiliki magnitudo tertarget M6,6. Selain itu, ada sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M8,7 di selatan Jawa yang masih terus aktif.

Aktivitas Sesar Opak sendiri pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang.


"Saat ini mulai tampak adanya gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak. Salah satunya adalah gempa dengan Magnituda 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).

Meski, imbuh dia, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan, salah satunya berkat antisipasi struktur bangunan yang cukup baik di daerah Bantul.

Mengutip situs resmi BMKG, jalur yang dilalui Sesar Opak diantaranya:

- Kalidadap
- Goa Cerme
- Lenteng Satu
- Kedungrejo
- Kedung Tolok
- Sungai Kaliurang.

Disebutkan, Sesar ini bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab terjadinya gempa yang mengguncang Yogyakarta.

Dwikorita menjelaskan, Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.

"Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta," kata Dwikorita.

"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," ungkapnya.

Sementara itu, mengutip situs resmi Pemprov DI Yogtyakarta, Yogyakarta secara geologis disebut merupakan daerah rambatan gelombang atau sumber gempa dari runtuhan patahan yang sangat tua, berusia sekiatr 2 juta tahun.

Di mana, lokasinya terletak 10 km di sebelah timur patahan Opak dengan orientasi pararel.

"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus," pungkas Dwikorita.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemarau Datang Lebih Lambat - Trump Ngamuk