'Tesla Gak Masuk RI, Ini Bukan End of The World!'

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
02 August 2023 19:05
FILE - A sign bearing the company logo outside a Tesla store in Cherry Creek Mall in Denver is seen here on Feb. 9, 2019. Tesla is recalling nearly 363,000 vehicles with its “Full Self-Driving” system to fix problems with the way it behaves around intersections and following posted speed limits, the National Highway Traffic Safety Administration announced Thursday, Feb. 16, 2023. (AP Photo/David Zalubowski, File)
Foto: AP/David Zalubowski

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tidak masuknya Tesla untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bukan lah akhir dari segalanya.

Seperti diketahui, rencana investasi Tesla di Indonesia hingga kini tak kunjung ada kepastian.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusuma mengatakan, saat ini Indonesia telah mempunyai komitmen investasi dari beberapa produsen mobil listrik global, salah satunya yakni Hyundai.

Bahkan, produsen otomotif asal Korea Selatan tersebut telah mendirikan pabrik baterai di Indonesia guna mengamankan pasokan baterai kendaraan listriknya. Oleh sebab itu, Agus pun memandang dengan masuknya Hyundai, tentunya Tesla kan berpikir keras.

"Namanya juga orang dagang, dia pergi ke Malaysia, dia pergi ke Thailand, saya pikir kalau dia bisa masuk ke sini alhamdulillah. Tapi kita juga jangan terbius, kalau Tesla gak bisa masuk end of the world, dia juga belum tentu sustain kalau gak punya baterai," kata Agus dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (2/8/2023).

Lebih lanjut, Agus pun mempersilahkan apabila Tesla lebih memilih Thailand atau China sebagai tujuan investasi. Namun perlu diingat bahwa negara negara tersebut membutuhkan pasokan baterai dari Indonesia.

"Mau ke Thailand silahkan ambil baterai dari mana, China sendiri dari kita, harganya itu 35% baterai, jadi memang harus di atas kertas adalah bisnis," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa pihaknya tak khawatir mengenai rencana investasi Tesla di Malaysia. Mengingat, fokus Tesla di Negeri Jiran hanya sebatas pada sektor distribusi dan penjualan.

"Tesla investasi di Malaysia bukan pabrik EV, tapi memang untuk distribusi penjualan, jadi kita nggak terlalu worried tentang itu. Kan yang kita incar pabrik EV-nya. Kalau Malaysia, dia hanya investasi jaringan distribusi dan charging saja," ungkap Seto saat ditemui di sela acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Perlu diketahui, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa pabrikan raksasa kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) yakni Tesla bakal mendirikan kantor pusatnya di Selangor pada tahun ini. Wacana tersebut muncul setelah Anwar mengadakan rapat secara online bersama dengan CEO Tesla dan SpaceX yakni Elon Musk.

Adapun dalam pertemuan selama 25 menit tersebut juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil dan Direktur Senior SpaceX Lauren Dreyer.

Mengutip Channel News Asia, Anwar menyambut baik keputusan Tesla dalam berinvestasi di Malaysia dan menyatakan dukungannya terkait pembukaan kantor perusahaan di Selangor. Apalagi, Malaysia akan terus memperkuat komitmennya dalam mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2050.

"Malaysia akan terus memperkuat komitmennya dalam masalah nol emisi karbon paling cepat tahun 2050," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla Investasi di Malaysia, RI Gak Takut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular