Ternyata Ini Biang Kerok Subsidi Motor Listrik Tak Laku-Laku
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan subsidi pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk kendaraan roda belum berjalan maksimal. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengingat subsidi ini cukup besar yakni bernilai Rp 7 juta/unit, namun baru tersalurkan 1% dari total kuota 200 ribu penerima.
Diler mengungkapkan bahwa kebijakan ini memiliki sejumlah kendala, salah satunya soal lamanya pencairan subsidi dari pemerintah. Padahal, Diler sudah mendapatkan janji pencairan membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama setelah melengkapi data ke sistem Sisapira.
"Yang kemarin sudah terlaksana itu pencairan dana dari pemerintah lama bisa berbulan-bulan. Infonya setelah kita kirim atau upload kelengkapan ke aplikasi Sisapira, gak lama langsung dibayar, infonya gitu gak sampai sebulan. Tapi 3 bulan gak dibayar-bayar, gak ada kejelasan," kata tenaga penjual motor listrik Viar kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/7/23).
Diler harus menyerahkan beberapa berkas mulai dari data diri hingga dokumentasi saat penyerahan. Berbagai syarat tersebut diperlukan agar pemerintah bisa mencairkan subsidinya. Namun, disini kendalanya justru muncul.
"Kita serah terima unit harus ada foto konsumennya beserta KTP dan kelengkapan sesuai dengan si pemohon yang dapat subsidi, setelah itu kita upload ke Sisapira, dari situ nunggu pencairan dari pemerintahnya," ujar tenaga penjual tersebut.
Sebagai contoh, lini kendaraan Viar yang mendapat subsidi adalah Viar Q1 yang dibanderol dengan harga Rp 21,5 juta. Dengan subsidi sebesar Rp 7 juta, maka konsumen hanya perlu membayar Rp 14,5 juta.
Pemerintah bakal membayar subsidi tersebut setelah kelengkapan berkasnya rampung, sayangnya berbulan-bulan setelah Diler melengkapi persyaratan namun pencairannya belum terjadi juga. Alhasil, Diler yang harus menombok selisih nilai subsidi tersebut. Enggan rugi, Diler melakukan langkah lain.
"Karena sudah ada yang pesan, orang sudah bayar cash Rp 14 juta, tapi sudah 3 bulan sisa Rp 7 juta dari pemerintah belum cair. Mau ga mau unitnya kita tahan, ngga bisa dikirim juga kan. Jadi di situ ada masalah, konsumen ngerasa udah bayar tapi unit gak dikirim-kirim," sebut tenaga penjual tersebut.
(hoi/hoi)