Internasional

AS Resmikan Reaktor Nuklir Baru, Ternyata Masih Laku

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 August 2023 19:45
Reaktor Nuklir (Image by adege from Pixabay)
Foto: Reaktor Nuklir (Image by adege from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir terbarunya pada Senin (31/7/2023). Ini merupakan pertama kalinya Washington meresmikan pembangkit semacam itu dalam tujuh tahun terakhir.

Pembangkit dengan reaktor nuklir itu ditempatkan di i Plant Vogtle dekat Waynesboro, Georgia. Reaktor berjenis Westinghouse AP1000, menghasilkan sekitar 1.110 megawatt (MW) energi, yang dapat memberi daya pada sekitar 500.000 rumah dan bisnis

"Reaktor daya unit 3 di Vogtle akan mengalirkan listrik ke pelanggan selama 60 hingga 80 tahun ke depan," kata CEO Georgia Power, Kim Greene, dalam sebuah pernyataan dikutip CNBC International.

Terakhir kali reaktor nuklir mulai mengirimkan energi ke jaringan listrik adalah pada Oktober 2016, ketika Otoritas Lembah Tennessee memulai operasi komersial Watts Bar Unit 2 di dekat Spring City. Sebelum Watts Bar, belum ada reaktor nuklir baru yang dihidupkan sejak Watts Bar 1 pada Mei 1996.

Dengan diresmikannya reaktor nuklir di Vogtle, beberapa pihak mengaku lega. Pasalnya, nuklir digadang-gadang menjadi sumber energi ramah lingkungan untuk masa depan.

"Kami sangat senang menyaksikan keberhasilan penerapan reaktor canggih Westinghouse AP1000 ini, yang membantu membentuk lanskap energi masa depan," papar Maria Korsnick, CEO Nuclear Energy Institute.

Membangun salah satu reaktor ini adalah proyek besar. Konstruksi di Vogtle 3 dan 4 dimulai pada Juni 2009, memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan dan jauh lebih mahal dari perkiraan semula, sebagaimana dirinci dalam artikel yang diterbitkan Senin oleh pakar energi nuklir di Universitas Columbia.

"Perkiraan biaya awal untuk kedua reaktor adalah US$ 14 miliar, dan diperkirakan akan menyala pada tahun 2016 dan 2017. Namun biaya telah menggelembung hingga US$ 30 miliar sejauh ini, dan unit 4 masih belum diaktifkan," tulis pakar energi nuklir dari Universitas Columbia Matt Bowen, Rama T Ponangi, dan Andrew Evans.

Sebagian besar energi nuklir di AS mulai diaktifkan pada 1970-an dan 1980-an. Sentimen seputar energi nuklir kemudian menukik di Negeri Paman Sam setelah kecelakaan reaktor nuklir di Three Mile Island pada tahun 1979.

"Industri konstruksi nuklir mengalami kelesuan selama dua dekade," Asosiasi Nuklir Dunia.

Tetapi minat terhadap energi nuklir telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena rasa urgensi dalam menanggapi perubahan iklim telah mendorong permintaan akan energi bersih.

Menurut Departemen Energi AS, nuklir menyumbang 47% dari listrik bebas karbon Amerika pada tahun 2022 dan telah menyumbang sekitar 20% dari keseluruhan energi negara sejak 1990-an.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Salut! Tetangga RI Operasikan Reaktor Nuklir Buatan Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular