
Penampakan Wisata Gubug Payung Blora Jateng yang Terbengkalai
Wisata Gubug Payung yang menyimpan sejuta pesona ini mangkrak tak terurus hingga semakin ditinggalkan wisatawan.

Suasana sunyi sepi dalam perjalanan menuju tempat wisata Gubug Payung di Desa Temengeng, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023). Lokasi wisata yang menyimpan sejuta pesona ini mangkrak tak terurus hingga semakin ditinggalkan wisatawan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejauh mata memandang kiri dan kanan hanya pohon jati kering yang terlihat. Tak ada satupun rumah warga hanya sesekali warga yang melintas di area perhutanan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dahulu, kawasan wisata Gubug Payung di Desa Temengeng, Kecamatan Sambong, Blora, Jateng, dikenal karena bernuansa asri dan sejuk, jauh dari keramaian serta kesibukan manusia. Sangat pas berpelesir menenangkan diri. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Beberapa tahun belakangan ini, tempat wisata alam yang sempat tenar di era 2000-an itu sekarang mangkrak tak terurus, hingga semakin ditinggalkan wisatawan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di lokasi ini masih tersisa rangkaian rel kereta yang sudah tidak digunakan. Panjang rel yang masih menempel berkisar 15 hingga 30 meter. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di lokasi lain, bekas jalur kereta masih terbentuk tetapi besi rel kereta sudah tidak ditemukan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Terlihat bentuk bangunan mulai hancur, stasiun utama yang hanya menyisahkan rangka dan atapnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Bangunan atap musala mulai tertutup oleh daun-daun kering. Lokasi ini tak jauh dari stasiun utama Gubug Payung. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Atap bangunan lainnya mulai hancur hanya tersisa dinding bangunan serta pondasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Wisata Gubug Payung terletak di tengah hutan jati. Ia bisa ditempuh dari pusat kota Cepu dengan jarak 40,3 km. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dahulunya, lokasi ini merupakan wisatawan untuk menikmati perjalanan dengan kereta tua dari Heritage Trainz Loco Tour Cepu, KPH Cepu hingga Gubug Payung. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sepanjang rute berjarak sekira 26 kilometer, pengunjung seolah dibawa ke masa lalu dengan naik kereta tua sembari menyaksikan bentangan alam dengan jutaan pohon jati dan perkampungan yang asri dengan kearifan lokal yang ada. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Namun semua itu tinggal kenangan. Saat ini, sudah tidak ada lagi aktivitas di kawasan Gubug Payung. Bahkan beberapa titik di Gubung Payung sudah rusak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumya, kawasan Gubug Payung juga pernah mencatat sejarah di dunia perkayuan jati pada Agustus 2007 dengan rekor MURI jati terbesar. Pohon jati itu memiliki diameter 3 meter, tinggi 25 meter dan termahal di dunia, dengan harga Rp 1 miliar untuk satu batang tegakan, dengan perkiraan usia 150-200 tahun. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)