SPSL Optimalisasi Aset Petikemas Pelabuhan Panjang

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 01/08/2023 12:22 WIB
Foto: PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk Depo Petikemas di Pelabuhan Panjang. (Dok. Pelindo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, melalui PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk Depo Petikemas di Pelabuhan Panjang. Dalam pelaksanaannya, SPSL melalui anak perusahaan PT Prima Indonesia Logistik (PT PIL) menjalin kerja sama dengan PT Intercon Terminal Indonesia.

Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha menjelaskan Depo Petikemas yang berada pada titik persilangan Sumatera dan Jawa yang terhubung oleh Selat Sunda ini sebelumnya merupakan aset idle dengan luas total 15.900 m2. Luas itu berupa lapangan paving block seluas 8.817 m2 dan sisanya seluas 7.083 m2 dalam proses pematangan lahan serta clearing area.

"Optimalisasi aset ini merupakan salah satu langkah SPSL untuk mendukung kegiatan logistik yang lebih efektif dan efisien. Hal ini juga sejalan dengan staging dalam roadmap SPSL tahun 2023-2024 yakni fase ekspansi ekosistem," kata Joko dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).


Menurut dia, kolaborasi pengelolaan Depo Petikemas seluas 8.817 m2 ini berpotensi untuk menghasilkan throughput sekitar 18.000 TEUs/year. Dalam kolaborasi ini, SPSL Group memberikan layanan berupa lift on/lift off, penumpukan, cleaning petikemas, repairing petikemas, dan trucking (haulage) dari dan ke Terminal Petikemas.

Untuk diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2023 mencapai US$ 21,72 miliar atau naik sebesar 12,61% dibanding ekspor April 2023 dan naik sebesar 0,96% dibandingkan dengan Mei 2022. Sedangkan, nilai impor Indonesia pada Mei 2023 mencapai US$ 21,28 miliar atau naik 38,65% dibandingkan April 2023 atau naik 14,35% dibandingkan Mei 2022.

"Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kegiatan ekspor serta terciptanya efisiensi rantai pasok produk-produk nasional, khususnya di wilayah Panjang kota Bandar Lampung, dan ke depan dapat menciptakan integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik sehingga secara bertahap menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pertumbuhan perdagangan maupun perekonomian nasional," tutur Joko.

Sementara itu, Direktur Utama PT PIL Rudi Susanto mengatakan, kolaborasi ini merupakan langkah tepat untuk mengoptimalkan sistem bisnis. Dia berharap hal ini juga mampu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa.

"PT PIL berusaha untuk memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Maka dari itu PT PIL akan memberikan kinerja optimal, salah satunya dengan bersinergi dalam operasi pengelolaan depo internasional di Pelabuhan Panjang, Lampung ini," ujar dia.

Direktur Utama PT Intercon Terminal Indonesia Hotman Pardamean juga turut menanggapi kerja sama optimalisasi pemanfaatan aset Depo Petikemas tersebut.

"Kolaborasi dengan skema joint operation (JO) ini kami laksanakan dengan mengoptimalkan sumber daya, fasilitas, dan peralatan modern, dengan fokus memenuhi keinginan pelanggan yang sejalan dengan visi perusahaan yakni menjadi perusahaan pelayanan terminal terpadu terbesar di Indonesia," ujarnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pelindo Catat Lonjakan Traffic di Tengah Sinyal Damai China-AS