Heboh LPG 3 Kg Langka, Ini Kata Menteri ESDM

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 31/07/2023 18:42 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat tabung LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 Kg atau gas melon di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (14/7/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat suara mengenai isu kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Subsidi tabung 3 kilo gram (kg) di masyarakat.

Dirinya menyebut akan melakukan evaluasi terkait penyaluran atau distribusi LPG 3 kg.

"Gas 3 kilo gram mungkin ya kita sedang evaluasi sistem pendistribusiannya, karena kita harus evaluasi, karena harus bisa meminimalisir potensi kebocoran," kata Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).


Menurutnya, alokasi LPG saat ini sudah cukup yakni sebanyak 8 juta ton per tahun, termasuk gas untuk tabung 3 kg. Jika terjadi kelangkaan di masyarakat, maka menurutnya ini perlu dievaluasi.

"Ini kita sedang evaluasi. Tim Pertamina dan ESDM, bagaimana memang kita bisa menyiapkan pendistribusian yang tepat sasaran," katanya.

Distribusi tepat sasaran yang dimaksud, menurut Arifin, seperti penyaluran pupuk yang memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Oleh karena itu, dibutuhkan upaya inventarisasi kelompok pengguna gas khusus masyarakat kurang mampu ini.

Kemudian, orang yang terdaftar akan berhubungan langsung dengan satu atau dua penyalur, dan saat pembelian diwajibkan untuk menunjukkan identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Saya ambil contoh pendistribusian seperti pupuk, penyalurannya berdasarkan kios-kios. ini sekarang dibentuk regional grupnya gitu. jadi jelas ini ke sini untuk siapa ada RDKK-nya," katanya.

Meski begitu, ia belum bisa mengungkapkan penyaluran dengan cara ini akan diterapkan mulai kapan karena harus menunggu evaluasi.

"Ya kita tunggu evaluasi dulu, kan banyak ini, berapa banyak jaringan yang memang gak hanya satu," katanya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 80% LPG RI Berasal Dari Impor!