
Proyek Perumahan Baru Terus Bertambah, Pertanda Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasokan unit hunian perumahan relatif stabil selama kuartal pertama tahun 2023. Pasar mencatat total tambahan pasokan sebanyak 4.445 unit. Kawasan Tangerang mendominasi pasokan baru dengan mendominasi sebesar 51%, diikuti Bogor dan Depok dengan 22%.
"Unit segmen atas mendominasi pasokan baru semester ini dengan 34,3% dari total pasokan, diikuti oleh segmen menengah sebesar 27,3%. Namun, laju peluncuran proyek-proyek baru melambat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 11,1%, menghasilkan dinamika pasokan dan permintaan yang relatif seimbang," tulis Cushman & Wakefield MarketBeat Reports Q2, dikutip Senin (31/7/2023).
Disebutkan, pengembang terus menunjukkan keyakinan mereka dalam pasar dengan memperkenalkan produk-produk kelas atas di berbagai perumahan, yang menandakan optimisme mereka terhadap kepercayaan pasar secara keseluruhan dan potensinya.
"Meskipun terdapat proyeksi mengenai tantangan ekonomi global pada tahun 2023, yang mungkin menimbulkan rasa kehati-hatian di kalangan pengembang dan investor mengenai rencana pengembangan mereka, para pengembang di sektor perumahan tetap menunjukkan tingkat optimisme yang tinggi untuk semester mendatang," tulisnya.
Prospek positif ini terutama didorong oleh fakta mayoritas pembeli rumah adalah end-user dan pemilik rumah pertama yang terdorong oleh kebutuhan hunian utama.
Permintaan terus-menerus dari para pembeli rumah ini berkontribusi pada kepercayaan pengembang terhadap pasar. Padahal secara tahunan menurun.
"Wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat rata-rata penyerapan bersih bulanan sebanyak 20,1 unit per perumahan selama kuartal I 2023, menurun 20,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut sebanding dengan nilai serapan rata-rata sebesar Rp 41,8 miliar per perumahan per bulan," tulis Cushman & Wakefield.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aguan 'Turun Gunung', Ini Proyek Raksasanya di Pinggir DKI