
Susul Nikel & Bauksit, Jokowi Akan Setop Ekspor Tembaga-Timah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah akan terus melakukan program hilirisasi mineral sampai ke bauksit, tembaga dan timah, setelah pemerintah sukses menjalankan hilirisasi pada bijih nikel.
Dengan hilirisasi ini, maka Indonesia tidak lagi menjual ekspor mineral mentah, melainkan sudah bernilai tambah karena sudah melakukan pemrosesan dan pemurnian di dalam negeri terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Indonesia sudah melarang ekspor bijih nikel sejak 2020 lalu. Terbaru, pemerintah juga menghentikan ekspor bauksit sejak 11 Juni 2023. Artinya, pemerintah juga tengah berencana untuk menghentikan ekspor tembaga dan timah, demi mendapatkan nilai tambah lebih besar seperti yang telah dicapai pada hilirisasi nikel.
"Untuk itu, kita tidak hanya berhenti di nikel, kita akan terus ke tembaga, bauksit, timah, dan nilai tambah itu akan semakin besar dari program hilirisasi ini," tuturnya saat memberikan sambutan pada pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia masa bakti 2023-2028 di Grand Balroom Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (31/7/2023).
"Jadi sekali lagi, tidak hanya jualan terus menurus jualan mentah saja," tegasnya.
Presiden menjelaskan, dengan hilirisasi, maka ini bisa mendorong Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2040-2045.
"Jadi sore ini saya akan bicara mengenai hilirsasi, karena menurut saya ada 2 hal penting yang menyebabkan kita bisa melompat menjadi negara maju, pertama pengembangan SDM karena bonus demografi yang sukses dilakukan, sekarang ini belum. Kalau itu bisa dilakukan, hilirisasi berhasil untuk perkebunan perikanan pertanian, kalau hitungan World Bank, IMF, OECD di 2040-2045 saya yakin ini bisa agak maju," tuturnya.
Meski memperoleh "serangan" bertubi-tubi dari dunia internasional, Presiden Jokowi menegaskan pihaknya takkan menyerah terkait program hilirisasi di dalam negeri ini.
"Oleh sebab itu, hilirisasi ini apapun harus kita teruskan, meskipun kita digugat oleh WTO, meskipun kita diberikan peringatan oleh IMF, apapun barang ini harus kita teruskan," tegasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cadangan Mineral Melimpah, Indonesia Jadi Pemain Kunci di Dunia