
Dikasih Subsidi Rp 7 Juta, Nyatanya Motor Listrik Belum Laku!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui bahwa hingga saat ini minat pembelian motor listrik di Indonesia masih minim walaupun pemerintah sudah menggelontorkan bantuan alias subsidi sebesar Rp 7 juta per unit motor listrik.
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini pemerintah tengah mengevaluasi insentif motor listrik.
"Ya nanti dievaluasi, seperti sepeda motor juga sedang dievaluasi. Insentif yang Rp 7 juta itu kan ternyata dalam perkembangannya lambat sekali ya," ungkapnya di Istana Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Dia membeberkan bahwa sampai saat ini per 31 Juli 2023 pukul 10.00 WIB, jumlah pembeli motor listrik yang telah mendaftarkan untuk mendapatkan subsidi ini baru sebanyak 1.056 orang. Padahal, subsidi motor listrik diberikan kuota hingga 200 ribu kendaraan sampai akhir tahun 2023 ini.
Adapun dari 1.056 pendaftar tersebut, sebanyak 175 pembeli dalam proses verifikasi, dan baru 36 insentif motor listrik yang sudah tersalurkan.
"Jadi begini SISAPIRa (web resmi penyaluran insentif motor listrik), per 31 Juli 2023 jam 10 tadi, dari 200 ribu kuota insentif pembelian motor (listrik) baru 1.056 pembeli dalam proses pendaftaran. 175 pembeli dalam proses verifikasi, 36 insentif yang tersalurkan," bebernya.
Oleh karena itu, menurutnya pemerintah mempertimbangkan untuk mengubah atau bahkan menghapus persyaratan tertentu.
"Nah ini kan aneh kan (jumlah peminat masih kecil). Untuk itu, ada perubahan. Mungkin persyaratannya akan dihilangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I saat dijabat Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan kehadiran ekosistem kendaraan listrik penting untuk mendukung transisi energi di Tanah Air. Untuk itu diharapkan penggunaan kendaraan listrik semakin masif di tengah masyarakat, sehingga perbandingannya semakin meningkat.
Pemerintah pun 'meramu' kebijakan dan insentif untuk memudahkan kepemilikan kendaraan listrik bagi masyarakat. Pahala mengatakan dukungan fiskal dan insentif perlu menjadi bagian dalam upaya transisi.
Pahala mengatakan selama ini pemerintah Indonesia memberikan dukungan fiskal ke sektor energi hingga lebih dari Rp 500 triliun di 2022.
"Bayangkan dukungan besar ini masih diberikan ke sektor yang berbasis karbon. Diharapkan ke depannya, (beralih) ke pemberian insentif Rp 7 juta rupiah untuk sepeda motor bisa mendorong penggunaannya," kata Pahala dalam EBTKE Conex, Kamis (13/7/2023).
Meski demikian, dia mengakui kriteria insentif untuk motor listrik diperlukan peninjauan kembali, karena masih banyak 'syarat' sulit yang membatasi calon pembeli.
"Padahal subsidi yang selama ini diberikan untuk BBM tidak ada persyaratan itu. Sehingga kebijakan yang bisa mendorong masyarakat sehingga bisa menggunakan kendaraan berbasis listrik bisa lebih didorong," ujar Pahala.
Saat ini populasi motor listrik masih sangat minim, atau sekitar 12 ribu unit, dibandingkan motor konvensional sebanyak 132 juta unit. Bila dibandingkan maka hanya ada 1 motor listrik dari sekitar 11 ribu populasi sepeda motor. Pahala mengharapkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik bisa naik, sehingga pemerintah lebih berani mendorong pemberian insentif di sektor ini.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Motor Listrik Subsidi Gak Laku! Moeldoko Bocorkan Alasannya..
