Putin Tebar Janji Manis untuk Afrika, Cari Sekutu?

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Minggu, 30/07/2023 06:20 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan Gubernur Wilayah Stavropol Vladimir Vladimirov selama pertemuan mereka di Kremlin di Moskow, Rusia, Kamis, 6 Juli 2023. (AP/Alexander Kazakov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya dan para pemimpin Afrika sepakat untuk mempromosikan tatanan dunia multipolar dan melawan berbagai bentuk "neokolonialisme" di dunia.

Tidak hanya kesepakatan, Putin rupanya juga menawarkan penghapusan utang dan pasokan biji-bijian gratis untuk merayu sekutunya di Afrika.

"Perhatian Rusia terhadap Afrika terus meningkat," kata Putin pada Jumat di dalam pertemuan Rusia dan Afrika akhir pekan ini, mengutip Al-Jazeera, Minggu (30/7/2023).


Pertemuan itu dipandang sebagai ujian dukungan Moskow di Afrika, di mana Rusia harus mempertahankan dukungannya meskipun ada isolasi internasional yang dipicu oleh perangnya di Ukraina.

Pada hari Kamis (27/7/2023), Putin menjanjikan pasokan biji-bijian gratis ke enam negara Afrika dan meyakinkan mereka bahwa Moskow berusaha mencegah krisis pangan global. Pernyataan ini disampaikan, seminggu setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang memperbolehkan Ukraina, salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia, mengekspor pertaniannya dan mengirimnya melintasi Laut Hitam.

Pemimpin Rusia itu juga menyebut: "tekad bersama untuk melawan neokolonialisme, praktik penerapan sanksi tidak sah, dan ini adalah upaya untuk melemahkan nilai-nilai moral tradisional".

Perwakilan dari 49 negara, termasuk 17 kepala negara, menghadiri KTT Rusia - Afrika, di Moskow.

Dalam pertemuan dua hari ini, para peserta menandatangani deklarasi bersama yang menyerukan pembentukan tatanan dunia multipolar yang lebih adil, seimbang, dan stabil, dengan tegas menentang semua jenis konfrontasi internasional di benua Afrika.

Ali Hashem, jurnalis dari Al Jazeera yang melaporkan dari St Petersburg, mengatakan deklarasi tersebut adalah "inisiatif baru Rusia menuju Afrika".

"Ada rencana Rusia untuk Afrika," katanya, seraya menambahkan bahwa ada "inisiatif yang sangat ambisius" dari Putin.

"Rusia ingin mendapatkan sekutu Afrika. Inilah sebabnya mengapa semakin banyak yang memulai ke Afrika - sejauh Presiden Putin ingin ... menghidupkan kembali investasi era Soviet di Afrika," katanya.

Menurut Hashem, Rusia juga berencana membangun pabrik dan meningkatkan misi diplomatik di benua itu.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai