Internasional

Panas! Iran-Arab Saudi Ngamuk ke Eropa, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 July 2023 21:30
Warga Lebanon membakar bendera Swedia selama protes di luar Masjid Mohammed al-Amin di Beirut pada 27 Januari 2023 menentang pembakaran Alquran di Stockholm. - Politisi sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia. Banyak negara Muslim mengatakan mereka marah dengan pembakaran Alquran, yang dikecam oleh Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson sebagai
Foto: Warga Lebanon membakar bendera Swedia selama protes di luar Masjid Mohammed al-Amin di Beirut pada 27 Januari 2023 menentang pembakaran Alquran di Stockholm. (AFP via Getty Images/ANWAR AMRO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara Islam dunia ramai-ramai memprotes pemerintah Denmark dan Swedia karena berulang kali mengizinkan pembakaran Al Quran di ibu kota mereka. Hal ini menyusul insiden terbaru di mana kitab suci umat Islam itu diinjak-injak dan dihancurkan dalam sebuah aksi di Kopenhagen pada Senin, (24/7/2023).

Turki mengutuk protes tersebut, yang dilakukan di depan kedutaan Irak oleh kelompok ultranasionalis yang disebut Patriot Denmark. Kementerian Luar Negeri Turki menyebut tindakan pembakar kitab suci itu sebagai "serangan keji terhadap kitab suci" dan mendesak otoritas Denmark untuk "mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tindakan keterlaluan ini."

Iraq juga ikut mengecam pembakaran pada hari Senin. Di Baghdad, warga pun itu memprotes kejadian penistaan kitab suci umat Islam itu.

"Tindakan sistematis ini mengekspos masyarakat terhadap infeksi terorisme dan kebencian serta mengancam hidup berdampingan secara damai," kata Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Dari Afrika Utara, Aljazair memanggil duta besar Denmark dan kuasa hukum Kedutaan Swedia pada hari Senin untuk mengeluarkan protes resmi atas apa yang disebutnya serangkaian "tindakan tidak bermoral dan tidak beradab."

Di Arab Saudi, negara tempat munculnya Agama Islam, pemerintah setempat mengeluarkan kecaman pada hari Minggu. Riyadh mengatakan bahwa penodaan Al Quran "menghasut kebencian dan kekerasan antar agama."

Saingan regional jangka panjang Riyadh, Iran, mengambil posisi yang sama. Kementerian Luar Negeri Teheran dilaporkan memanggil duta besar Denmark pada hari Minggu. Pernyataan tersebut mengungkapkan kecaman atas "setiap pencemaran kesucian Islam di mana pun di dunia."

Protes dengan aksi-aksi menista Al Quran beberapa kali terjadi di Swedia dan Denmark. Selain di Kopenhagen, aksi pembakaran dan menginjak Al Quran juga dilakukan di Stockholm, Swedia, oleh salah satu imigran asal Irak, Salwan Momika.

Salwan bahkan melakukan aksi pembakaran kitab suci itu pada Hari Raya Idul Adha 28 Juni lalu. Saat itu, Salwan menggunakan izin yang telah disetujui sebelumnya dari pejabat kota Stockholm untuk membakar halaman-halaman Al Quran di luar masjid pusat kota.

"Demonstrasi saya akan berlangsung pada hari pertama Idul Adha. Demonstrasi saya akan dilakukan di depan masjid besar di Stockholm di mana saya akan membakar Al-Quran," katanya dalam sebuah video sebelum pembakaran dimuat Shafaq.com.

"Orang yang saya cintai, yang tinggal di Stockholm, dan ingin berpartisipasi dalam demonstrasi, dan berkontribusi baik secara finansial maupun emosional, informasi saya ada di bawah," tambahnya di video diakhiri dengan ciuman.

"Ini adalah demokrasi. Ini berbahaya jika mereka memberitahu kita bahwa kita tidak bisa melakukan ini," katanya.

Selain Salwan, aksi pembakaran juga dilakukan kelompok-kelompok garis kanan. Mereka memprotes terkait banyaknya imigran asal Timur Tengah yang dianggap mengancam eksistensi dan nilai-nilai negaranya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor Kedutaan Swedia Dibakar karena Qur'an, Ini Kronologinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular