Internasional

Perang Menggila! Rusia-Ukraina Kompak Pakai Senjata Terlarang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 July 2023 13:20
Pemandangan menunjukkan bangunan tempat tinggal yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (14/42022), (REUTERS/Pavel Klimov/File Photo)
Foto: Kengerian Perang Rusia Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina siap menggunakan bom cluster atau munisi tandan yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk menargetkan Rusia. Setelah perdebatan berbulan-bulan, AS akhirnya setuju untuk mengirim amunisi kontroversial tersebut ke Kyiv.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa Washington telah membuat keputusan sulit untuk menyediakan senjata karena Ukraina telah kehabisan amunisi. Adapun, Ukraina disebut telah menggunakan jenis bom tersebut dan hasilnya cukup efektif.

"Gedung Putih telah mendapatkan umpan balik awal dari Ukraina, dan mereka menggunakannya (munisi tandan) dengan cukup efektif," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, dikutip dari Newsweek, Senin (24/7/2023).

Wakil juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, juga mengatakan hal senada. Menurutnya, senjata tersebut sangat kuat dan akan diberikan kepada Ukraina.

Daniel Rice, mantan penasihat khusus komandan utama Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan efektivitas senjata tersebut atau DPICM sudah terlihat beberapa hari terakhir dan menjadi game-changer bagi pembalasan Ukraina ke Rusia.

Selama beberapa minggu mendatang, DPICM akan menggantikan senjata high-explosive (HE) yang sebelumnya diberikan ke Ukraina, jauh meningkatkan kerusakan yang dapat dilakukan pesawat tempur Kyiv dengan artileri seperti howitzer 155mm. DPICM juga disebut efektif terhadap personel dan target lapis baja.

AS sendiri telah menyediakan hampir 200 howitzer 155mm ke Ukraina hingga saat ini.

Gubernur wilayah Belgorod di Ukraina timur mengeklaim di Telegram bahwa Kyiv telah menggunakan senjata cluster pada Sabtu lalu.

Para ahli mengatakan peluru DPICM memiliki beberapa keunggulan dibandingkan amunisi HE, termasuk mencakup area yang lebih luas dan memperpanjang masa hidup laras artileri yang menembakkan peluru.

Pakar militer menggambarkan munisi tandan sebagai alat ampuh yang pasti akan membantu Ukraina dalam serangan balasan terhadap para pejuang Kremlin di Ukraina selatan. Mematikan terhadap pasukan infanteri, mereka juga memungkinkan Ukraina menimbulkan lebih banyak kerusakan pada sasaran Rusia dengan jumlah serangan yang sama.

Namun bom cluster menyebarkan submunisi di area yang luas, memicu kekhawatiran tentang warga sipil yang berada dalam bahaya. Munisi tandan dilarang di lebih dari 120 negara di bawah Konvensi Oslo, meskipun AS, Ukraina, dan Rusia bukan penandatangan perjanjian yang melarang produksi, penggunaan, atau penimbunannya.

Baik Rusia dan Ukraina telah menggunakan munisi tandan dalam perang yang sedang berlangsung sejauh ini. Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi militer regional di wilayah Donetsk yang diperebutkan di Ukraina timur, mengatakan pada Minggu bahwa pasukan Rusia telah menggunakan bom itu untuk menyerang kota Chasiv Yar di Donetsk.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Mau Pakai Senjata 'Terlarang', Rusia Warning PD 3!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular