Ex PM Inggris ke Kantor Airlangga, Bahas Digital Hingga IKN

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 July 2023 17:00
FILE - Former British Prime Minister Tony Blair is shown ahead of a meeting at the EU Charlemagne building in Brussels, in this Wednesday, Nov. 6, 2019, file photo. Hundreds of world leaders, powerful politicians, billionaires, celebrities, religious leaders and drug dealers have been stashing away their investments in mansions, exclusive beachfront property, yachts and other assets for the past quarter century, according to a review of nearly 12 million files obtained from 14 different firms located around the world. The report released Sunday, Oct. 3, 2021,  by the International Consortium of Investigative Journalists involved 600 journalists from 150 media outlets in 117 countries. Former British Prime Minister Tony Blair is one of 330 current and former politicians identified as beneficiaries of the secret accounts. (Stephanie Lecocq/Pool via AP, File)
Foto: AP/Stephanie Lecocq

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kedatangan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair. Pertemuan keduanya dilakukan secara tertutup.

Seusai pertemuan, Airlangga mengatakan, secara garis besar Tony Blair menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia untuk mempercepat transformasi digital, khususnya untuk birokrasi atau sistem pemerintahan.

Airlangga berujar, Tony Blair mengingatkan supaya Indonesia betul-betul mampu mengimbangi perkembangan kemajuan teknologi Artificial intelligence atau AI untuk merevolusi sistem birokrasi.

"Dengan revolusi ini kita harus mempersiapkan dan berdasarkan analoginya kalau kendaraan dipencet gas di era analaog dari 50 kita gas menjadi 60, dari 60 jadi 70 km per jam, tapi AI sekali gas diinjek langsung 500 mil per hour, jadi sangat beda," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

"Oleh karena itu, pemerintah harus siapkan diri dan sir Tony Blair apresiasi Indonesia melakukan e-government, ini sedang disiapkan e-goverment dengan berbagai kementerian dan diharapkan kita punya agility untuk mengikuti," tuturnya.

Selain soal digitalisasi, Tony Blair juga menurutnya memberikan masukkan kepada pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM muda dalam mengikuti perkembangan teknologi digital. Ia pun mendukung pemanfaatan program Kartu Pra Kerja untuk itu.

"Karena perkembangan teknologi ini sangat berubah dan kemampuan adaptasi jadi penting. Tadi saya sampaikan program-program pemerintah termasuk kartu prakerja yang jadi satu gov to people pertama di tambah ada aspek pelatihannya itu juga dapat pesan positif dari beliau," ucap Airlangga.

Tony Blair Sambangi Kantor Airlangga, Bahas Digital hingga IKN. (CNBC Indonesia/ Arrijal Rachman)Foto: Tony Blair Sambangi Kantor Airlangga, Bahas Digital hingga IKN. (CNBC Indonesia/ Arrijal Rachman)
Tony Blair Sambangi Kantor Airlangga, Bahas Digital hingga IKN. (CNBC Indonesia/ Arrijal Rachman)

Pembahasan selanjutnya, terkait dengan pemanfaatan satu data di Indonesia. Menurut Tony Blair, pemanfaatan data tersebut yang didukung dengan jumlah populasi Indonesia mencapai 273,8 juta mampu menjadi basis data untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

"Sehingga kalau data kita terintegrasi dan bisa digunakan untuk AI maka pengembangan-pengembangan medicine dan pengobatan bisa direvolusi sehingga klinikal trial bisa dipercepat ini juga jadi pembahasan dengan sir Tony Blair," ucapnya.

Pembahasan ini menurut Airlangga juga telah menjadi komitmen bersama dengan Tony Blair melalui Tony Blair Institute for Global Change. Ia memastikan melalui lembaga itu, Tony Blair mendukung proses transformasi di Indonesia.

Namun, pembahasan dari pertemuan ini juga terkait dengan bocoran Tony Blair kepada pemerintah Indonesia untuk mempercepat realisasi kerangka kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

"Berdasarkan pengalaman dengan EU, Sir Tony Blair katakan perlu ada tekanan secara politik yang besar karena tentu negara tersebut, EU, birokrasi besar. Sehingga beliau saja dari Inggris merasa birokrasinya besar maka Indonesia perlu extra effort agar target EU CEPA yang diminta di akhir 2023 bisa diselesaikan," kata Airlangga.

Terakhir, fokus pembahasan antara Airlangga dengan Tony Blair juga terkait dengan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Ia mengatakan, Tony Blair berkomitmen mendukung pembangunan IKN dengan memanfaatkan namanya yang sudah besar di dunia global.

"Karena Tony Blair jadi bagian dari IKN, Sir Tony Blair sampaikan persiapan program kerata api dari pelabuhan, dari airport ke IKN, dan juga terkait infrastruktur IKN dan beliau dengan kekuatan namanya akan mengendorse dan kredibility pengembangn investasi di IKN," tuturnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Manufaktur RI Salip Vietnam dan Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular