
Israel Makin Chaos, Warga & Militer Bersatu Lawan Pemerintah
Unjuk rasa masih melanda Israel. Hingga Kamis waktu setempat, bukan hanya ribuan warga, ratusan personil militer cadangan juga turut bergerak melawan pemerintah

Unjuk rasa besar-besaran masih melanda Israel. Hingga Kamis (20/7/2023) waktu setempat, bukan hanya ribuan warga, ratusan personil militer cadangan juga turut bergerak melawan pemerintah. (REUTERS/CORINNA KERN)

Ini terkait reformasi yudisial yang dibahas di parlemen pekan ini. Upaya yang menurut warga melemahkan peradilan itu diinisiasi pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (REUTERS/CORINNA KERN)

Mengutip Reuters, Kamis (20/7/2023), ratusan perwira militer negara itu memutuskan untuk tidak bertugas. Beberapa personel militer cadangan juga tergabung di dalamnya. "Ini adalah protes militer yang paling berdampak sejauh ini, pukulan kritis terhadap kesiapan angkatan udara," kata pensiunan jenderal Israel, Asaf Agmon, (AP Photo/Ariel Schalit)

Reformasi yudisial di Israel sendiri terkait pengesahan RUU Peradilan menjadi UU. Aturan itu dimaksudkan untuk melarang hakim membubarkan atau memperdebatkan tindakan pemerintah dan menteri berdasarkan "kewajaran" mereka. (REUTERS/CORINNA KERN)

Sementara itu, ribuan orang masih memenuhi kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv, mengutip AFP. Para pengunjuk rasa memblokir setidaknya setengah lusin jalan raya, menggelar demonstrasi di stasiun kereta api utama dan memasuki Bursa Efek Tel Aviv, seraya melemparkan uang kertas palsu sebagai simbol korupsi. (REUTERS/CORINNA KERN)

Dilaporkan pula pemerintah Israel mengerahkan petugas polisi dengan menunggang kuda dan menggunakan meriam air untuk membubarkan beberapa pengunjuk rasa yang memblokir jalan pada malam hari. Setidaknya 45 orang ditangkap. (REUTERS/CORINNA KERN)