Cuan Investasi BPJS Kesehatan Naik 102%, Jadi Rp 2,89 T

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 16:31 WIB
Foto: Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti memaparkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya mewujudkan cita-cita Universal Health Coverage (UHC) yang ditargetkan mencakup 98% penduduk Indonesia.

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan mencetak pendapatan investasi sebesar Rp 2,89 triliun atau melesat 102% secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan hasil investasi dana jaminan sosial ini meningkat dua kali dari tahun 2021 dan hasil pengembangannya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta.

Menurutnya, investasi dana jaminan sosial mayoritas ditanam dalam instrumen yang aman, a.l. SBN dan Deposito.


"Saya gak hapal porsinya berapa persen tapi kebanyakan lebih dari 50%-lah untuk SBN deposito," kata Ghufron, selepas dalam kegiatan Public Expose Laporan Pengelolaan Program - Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022, Selasa (18/7/2023).

Ghufron mengungkapkan dalam menempatkan dana investasi, BPJS Kesehatan mengincar 'yield' atau imbal hasil yang menguntungkan, tetapi tetap aman.

"Karena kita sekali lagi orientasinya bukan hasil tapi safety dan likuiditas," tegasnya.

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.87 Tahun 2013, Pasal 30 Ayat 2, menegaskan bahwa Instrumen investasi dana jaminan sosial meliputi deposito berjangka pada babnk dengan jangkka waktu kurang atau sama dengan 3 bulan, surat berharga negara dan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).

PP ini juga mengatur bahwa investasi dalam bentuk deposito di perbankan, diperbolehkan 15% dari jumlah investasi untuk setiap banknya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Gandeng Perusahaan Qatar Bangun 50.000 Apartemen Subsidi