Gawat Bu Sri Mulyani, Penerimaan Migas Tahun Ini Meleset!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
18 July 2023 14:52
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan penerimaan negara dari sektor hulu migas pada tahun ini tidak akan mencapai target seperti yang telah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Khairi mengatakan, pihaknya memperkirakan penerimaan negara dari sektor hulu migas hingga akhir tahun 2023 ini hanya mencapai maksimal US$ 13 miliar, lebih rendah dari target US$ 15,88 miliar.

Kurnia menjelaskan, perkiraan penerimaan negara tahun ini lebih rendah dari target yang telah ditetapkan terutama karena faktor harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) yang juga lebih rendah dibandingkan perkiraan awal.

Dia menyebut, pada Semester I 2023 ini ICP rata-rata di kisaran US$ 75,24 per barel, lebih rendah dari target APBN 2023 sebesar US$ 90 per barel.

Adapun realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas pada Semester I 2023 ini tercatat mencapai US$ 6,75 miliar atau 42,5% dari target US$ 15,88 miliar tahun ini.

"Outlook 2023 dengan target tadi penerimaan negara US$ 15,9 billion, hari ini masih US$ 6,8 billion, kami harap akan ada penurunan realisasi outlook 2023 maksimal US$ 13 billion," tuturnya dalam konferensi pers 'Kinerja Industri Hulu Migas Semester I Tahun 2023' di Jakarta, Selasa (18/07/2023).

Selain turunnya harga minyak, realisasi pengembangan dan lifting minyak dan gas bumi juga menjadi faktor penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini.

"Faktor yang berpengaruh adalah pengembangan dan lifting. Ini jadi faktor penerimaan negara. Yang paling berpengaruh yaitu ICP, sepanjang 2022 mencapai US$ 97 per barel, Semester I 2023 hanya US$ 75,24 per barel, kami lihat harga gas di pasar internasional juga turun," jelasnya.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi terangkut (lifting) minyak dan gas RI pada semester I 2023 masih jauh dari target yang telah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Lifting minyak pada Semester I 2023 tercatat baru mencapai 615,5 ribu barel per hari (bph), atau 93% dari target dalam APBN 2023 yang sebesar 660 ribu bph.

Begitu juga dengan realisasi salur gas pada Semester I 2023 baru sebesar 5.308 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau 86% dari target dalam APBN 2023 sebesar 6.160 MMSCFD.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Makin Anjlok di Semester I 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular