
India Mau Setop Ekspor Beras, Mentan Komentar Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo angkat suara mengenai rencana India yang mau menutup ekspor beras. Menurutnya cadangan beras di Indonesia masih cukup.
"Ada pak Luhut (Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi). Tanya pak Luhut aja. Cuma yang saya lihat ketersediaan kita cukup kok," kata Syahrul Yasin, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Syahrul menyebut dari data yang dimilikinya, stok beras di Indonesia masih cenderung aman. Di mana sampai Juli ini ada panen hingga di atas 800 ribu ha, sedangkan pada bulan Agustus juga mencapai di atas 800 ribu ha.
Hal ini juga yang membuat dirinya masih meyakini tidak akan ada kelangkaan beras jelang puncak fenomena El Nino pada Agustus - September mendatang.
"Overstock kita masih di atas 2 juta, tapi kita tidak boleh PD (Percaya diri) siapa tahu El Nino berlanjut dari Agustus - September. sehingga presiden bilang ini nggak boleh. Dihitung, optimalkan saja yang bisa dilakukan," katanya.
Ada beberapa upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi fenomena El Nino, seperti memetakan daerah di Indonesia yang terdampak El Nino. Pada daerah yang airnya menipis bakal dilakukan intervensi seperti pengendalian air irigasi, persiapan lumbung pangan khusus, hingga penyiapan varietas tanaman yang hanya butuh sedikit air.
Kementan juga menyiapkan 6 provinsi menjadi penyangga utama El Nino. 3 berada di Jawa, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Reuters (13/7/2023) melansir pemberitaan terkait kabar rencana pemerintah India yang tengah mewacanakan melarang ekspor sebagian besar varietas beras, khususnya beras non-Basmati.
Sementara itu, Indonesia sendiri untuk saat ini belum ada rencana mengimpor beras dari India. Hal itu terungkap dari kontrak impor beras oleh Perum Bulog.
"Tahap 1 kita ada kontrak dengan India, untuk tahap 2 belum ada," kata Kabag Humas Bulog Tomi Wijaya kepada CNBC Indonesia saat dikonfirmassi terkait perkembangan realisasi impor beras oleh Bulog, Senin (17/7/2023).
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selamatkan Diri, India Bikin Krisis Pangan Mendekat!
