Luhut Tiba-Tiba Marah Sama Bank Dunia, Ternyata Gegara Ini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 July 2023 13:31
Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan dalam Bincang Stranas PK. (Tangkapan Layar Youtube StranasPK Official)
Foto: Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan dalam Bincang Stranas PK. (Tangkapan Layar Youtube StranasPK Official)

Jakarta, CNBC Indonesia - Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 jeblok. Dari 139 negara, Indonesia menempati peringkat ke-63, turun 17 peringkat dari peringkat ke-45 pada 2018. Kinerja logistik Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mempertanyakan dasar anjloknya peringkat LPI Indonesia tersebut, termasuk alasan posisi Indonesia yang berada di bawah Singapura.

"Kalau dilihat setelah vakum selama 5 tahun, performance index logistik kita kembali dirilis World Bank. Saya nanti akan undang World Bank saya mau tanya dimana kelemahan kita agar kita tahu dan kita perbaiki. Jangan tahu-tahu kita turun 17 peringkat dari 43 menjadi 66. Eh dimana, tell me. Kita perlu transparansi semua. Kau cari dimana," katanya dalam diskusi di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (15/7/23).

Pasalnya, Indonesia memiliki puluhan pelabuhan besar yang beroperasi. Belum lagi pelabuhan yang kecil-kecil. Sedangkan Singapura memiliki satu pelabuhan besar saja, alhasil nilainya seperti tidak sebanding.

"Gak fair juga dong kamu nilai 1 pelabuhan dengan 34 atau 116 pelabuhan. Kita angkanya banyak nih tergantung berapa tingkatan kualitas pelabuhannya. Kalau 34 pelabuhan, 116 pelabuhan ditambah lagi sampai 1.000 pelabuhan susah membandingkannya," sebut Luhut.

Meski demikian, ia mengklaim bahwa pemerintah tidak anti kritik dengan penilaian lembaga internasional mengenai kinerja pemerintah.

Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan dalam Bincang Stranas PK. (Tangkapan Layar Youtube StranasPK Official)Foto: Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan dalam Bincang Stranas PK. (Tangkapan Layar Youtube StranasPK Official)
Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan dalam Bincang Stranas PK. (Tangkapan Layar Youtube StranasPK Official)

"Kemudian skor performance logistics index seperti ini dibuat. Ada penurunan-penurunan, tetapi kita tidak menutup diri dari kritik, tapi yang jelas kita berhasil menurunkan dengan digitalisasi yang kita canangkan waktu Covid," ujar Luhut.

Saat ini, skor LPI Indonesia 3,0. Skor ini juga mengalami penurunan bila dibandingkan dengan data 2018, yang saat itu skor LPI Indonesia mencapai 3,15. Adapun, kinerja LPI dihitung berdasarkan enam dimensi, yakni customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timeline, dan tracking & tracing.

Dari 6 indikator LPI tersebut, Indonesia mengalami kenaikan pada sisi customs dari 2,67 pada 2018 menjadi 2,8. Sementara itu, indikator infrastructure juga tercatat naik menjadi 2,9 dari sebelumnya 2,89.

Jika dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara, yang masuk dalam laporan ini, peringkat pertama ditempati oleh Singapura dengan skor LPI mencapai 4,3, disusul oleh Malaysia yang berada di peringkat 31 secara global, dengan skor LPI 3,6.

Indonesia bahkan masih tertinggal dari Thailand yang berada di urutan ke-37 secara global, dengan skor LPI 3,5. Sementara itu, Filipina dan Vietnam masing-masing berada di urutan ke-47 dan 50 dengan nilai LPI sama yaitu 3,3.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Luhut Sebut Singapura Brengsek, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular