Punya Target Ambisius Buat Pertamina, Ini Jurus BUMN

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 17/07/2023 20:24 WIB
Foto: dok Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengejar target PT Pertamina (Persero). Menurut dia, pertumbuhan BUMN sektor energi untuk tahun ini, khususnya Pertamina, akan sama seperti pertumbuhan pada tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat tahun ini mungkin akan jauh lebih baik. Begitu juga dengan Pertamina. Kami berharap ini juga akan bisa cukup baik meskipun mungkin pertumbuhannya tidak seperti apa yang kita lihat di 2022 dengan adanya peningkatan harga minyak yang luar biasa," kata dia kepada Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 17/7/2023).

Pahala yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri mengungkapkan bahwa Pertamina akan melanjutkan pengembangan produksi dalam mengejar target tersebut. Adapun menurut dia pengembangan produksi tidak hanya dilakukan di dalam negeri, melainkan pengembangan produksi secara internasional melalui aset-aset yang dimiliki Pertamina dan anak perusahaannya, seperti di Prancis dan Aljazair.


"Misalnya melalui MMP (PT Migas Mandiri Pratama Kalimantan Timur), yang selama ini mereka juga aktif pengembangan di negara-negara new frontier, seperti di negara Afrika dan Aljazair yang dilakukan Pertamina internasional," tambah Pahala.

Dia juga menyebut saat ini pihaknya akan melakukan pengembangan untuk sumur-sumur gas yang ada di wilayah timur Indonesia. Di mana saat ini Pertamina dan Shell telah menyepakati pengambilalihan hak partisipasi atau Participating Interest (PI) sebesar 35% di Blok Masela, Maluku.

Lebih lanjut, menurut Pahala meski saat ini harga minyak dunia tidak sekuat pada 2022, Pertamina optimistis bisa tetep mencatat pertumbuhan positif. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan biaya produksi daripada yang sudah dianggarkan.

"Ini juga menyebabkan ebitda di tahun ini yang kalau kita lihat trennya hanya sedikit di bawah apa yang kita lihat di akhir tahun lalu. Misalnya upstream Pertamina Hulu Energi tahun lalu ebitdanya bisa mencapai US$ 10,6 billion, tahun ini mungkin masih di kisaran di atas US$ 2,8 billion sampai April lalu," terang dia.

"Trennya sampai triwulan II April kemarin, kita melihat bahwa potensi untuk mencapai US$ 3,5 billion bisa dicapai. Tren ini meski sedikit menurun dibanding tahun lalu, namun jauh lebih baik dibandingkan apa yang kami prediksikan di awal tahun," tambah Pahala.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina