Laporan BPS: Impor Juni Anjlok 18,35% Jadi US$17,15 M

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
17 July 2023 11:36
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Juni 2023 mengalami penurunan. Nilai impor per Juni mencapai US$ 17,15 miliar atau mengalami penurunan sebesar 19,40% (month to month/mtm) dibandingkan Mei 2023. Adapun, secara tahunan (year on year/yoy), impor turun 18,35%.

"Penurunan impor secara nilai terjadi pada kelompok migas dan nonmigas," papar Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto, dalam rilis BPS, Senin (17/7/2023).

Dilihat lebih rinci, impor migas pada Juni 2023 mencapai US$ 2,22 miliar atau turun 29,19% dari bulan sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas turun 17,73% dari menjadi US$14,93 miliar pada Juni 2023, dari sebelumnya US$ 18,14 miliar.

Secara penggunaannya, impor barang konsumsi menapai US$ 1,59 miliar per Juni 2023, turun dari bulan sebelumya US$2,07 miliar dan dari tahun sebelumnya, yang mencapai US$1,70 miliar.

"Impor barang konsumsi mengalami penurunan 23,33%. Ini didorong oleh penurunan komoditas mesin dan perlengkapan elektronik dan bagiannya, kendaraan dan bagiannya, serta gula dan kembang gula," katanya.

Sementara itu, impor bahan baku mengalami penurunan sebesar 19,24%, menjadi US$12,36 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$ 15,31 miliar dan turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 16,23 miliar.

Penurunan ini didorong oleh penurunan impor komoditas bahan bakar mineral, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya.

Kemudian, terakhir, impor barang modal mengalami penurunan 17,97% menjadi US$3,20 miliar per Juni 2023, dari US$3,90 miliar per Mei 2023, tetapi meningkat dari US$ 3,08 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

"Utamanya didorong penurunan mesin dan peralatan mekanis dan kendaran dan bagiannya," kata Atqo.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor RI Ambles 2,45% Jadi US$ 19,11 miliar di Desember 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular