
Potret 'Dunia Tenggelam', China-India-Jepang-Korsel-AS Banjir
Sejak awal Juli ini, sejumlah negara dunia dihantam banjir dahsyat. Berikut potretnya di China, Jepang, India, AS hingga Korea Selatan (Korsel).

Hujan lebat yang melanda bagian Barat Jepang dalam beberapa hari diawal bulan Juli menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir hingga terjadi tanah longsor. (Kyodo vis REUTERS)

Nampak sebuah sejumlah rumah mengalami kerusakan seperti tsunami akibat tanah longsor yang menghantam wilayah tersebut. Banjir di sejumlah wilayah Jepang merendam cukup lama. Menurut data terakhir 10 Juli sedikitnya satu orang dinyatakan tewas dan ribu warga harus mengungsi sebagai antisipasi bencana yang lebih berbahaya. (Kyodo News via AP)

Hal sama juga kembali menghampiri China. Sebanyak 15 orang tewas dan empat orang hilang setelah hujan deras mengguyur kota metropolitan Chongqing sejak awal pekan ini sebagaimana dilaporkan AFP pada 5 Juli lalu. (Ran Mengjun/Xinhua via AP)

Peringatan muncul setelah hujan lebat di beberapa bagian negara menyebabkan ribuan orang dievakuasi. Warga yang berada dalam bahaya karena cuaca ekstrem dipastikan bisa bertambah. (Tangkapan Layar Reuters/CCTV)

Bencana mengerikan juga terjadi di India, di mana badai monson menghantam negara itu hingga tercatat sebagai rekor dengan menewaskan lebih dari 100 orang hanya dalam dua minggu. (REUTERS/Stringer)

Menurut pihak berwenang, negara bagian India itu belum pernah mengalami hujan deras ekstrem selama lebih dari 50 tahun terakhir. Hujan lebat juga membuat sekolah dan kantor di India Utara ditutup akibat banjir besar, jalan runtuh, kerusakan permukiman hingga kemacetan lalu lintas. (AP Photo/ Aqil Khan)

Hujan deras yang intens selama beberapa hari terakhir menyebabkan banjir bandang di Montpelier, ibu kota negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS). (REUTERS/Brian Snyder)

Akibat curah hujan yang tinggi, pemerintah AS sempat umumkan status keadaan darurat di Vermont. Banjir itu memaksa evakuasi dan penutupan terjadi di area pusat kota. (Vermont Agency of Agriculture, Food and Markets via AP)

Korea Selatan (Korsel) juga sedang berada di puncak musim hujan musim panasn. Hujan lebat terjadi selama empat hari pekan lalu. Ini menyebabkan bendungan besar meluap. Kementerian Dalam Negeri melaporkan 33 orang tewas dan 10 lainnya hilang dalam hujan deras, sebagian besar terkubur oleh tanah longsor atau setelah jatuh ke dalam waduk yang banjir. (Reuters TV)

Presiden Yoon Suk Yeol, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke luar negeri, mengadakan pertemuan darurat dengan para pembantunya mengenai tanggapan pemerintah terhadap hujan lebat dan banjir. (South Korea National Fire Agency via AP)