Tak Hanya Dolar dari RI yang Diambil Singapura, SDM-nya Juga!

Ardi Suratman, CNBC Indonesia
15 July 2023 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura, negara mungil degan luas kisaran 728,6 kilometer persegi sempat membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan geram hingga melontarkan kata-kata pedas.

Hal ini disebabkan banyaknya persoalan Indonesia yang dipicu oleh aktivitas ekonomi negara itu, termasuk urusan industri, perebutan tenaga kerja, warga negara hingga uang atau dolar.

Khusus untuk Luhut, kegeramannya terhadap Singapura ihwal pengembangan energi baru dan terbarukan

"Ini Singapura minta supaya kita ekspor listrik clean energy ke sana. Kita enggak mau, saya bilang enggak mau. Mau, kalo proyeknya di kita. Ini kan brengsek Singapura ini, dipikir kita bodoh aja, dia tender perusahaan-perusahaan kita, emang gue pikirin," kata Luhut beberapa waktu lalu, dikutip Sabtu (15/7/2023).

Mengenai dolar AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyinggung Singapura lantaran menjadi pusat tempat parkirnya dolar-dolar hasil ekspor Indonesia. Sehingga nilai ekspor tidak memberikan dampak bagi perekonomian dan likuiditas devisa dalam negeri.

Oleh sebab itu, ia pun menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam yang merevisi aturan sebelumnya tentang DHE dalam PP Nomor 1 Tahun 2019.

"Sehingga eksportir itu tidak hanya parkir di Singapura, berutang di Singapura, escrow di Singapura. Tapi ini semua kita tarik ke Indonesia," ucap Ketua Umum Partai Golkar itu dalam sebuah Seminar Economic Outlook 2023 beberapa waktu lalu.

Selain banyaknya dolar AS yang terparkir di Singapura, masyarakat Indonesia juga ternyata banyak yang pindah kewarganegaraan di sana. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM, Silmy Karim.

Silmy memperkirakan jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) pindah menjadi warga negara Singapura mencapai kisaran 1.000 orang per tahun. Padahal Indonesia tengah bersaing dengan negara lain untuk merebut orang-orang pintar.

"Saya lupa kalau enggak 100, 1.000 orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahun. Bersaing kita rebut orang-orang hebat, pintar," katanya dalam Festival Gen Z 2023 by CentennialZ, dikutip dari Detik, Minggu (9/7/2023).

Melihat fenomena ini, Silmy menilai Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam saja, sebab lambat laun pasti akan habis. Oleh karena itu, sisi sumber daya manusia lah yang harus ditingkatkan.

Selengkapnya simak, CNBC Indonesia, Sabtu (15/07/2023).



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...