Pipa Raksasa Jepang Jelang Lepas Air Radioaktif Fukushima
Sejumlah pipa biru untuk mengangkut air laut, bagian dari fasilitas pelepasan air radioaktif yang diolah ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings, juga dikenal sebagai TEPCO, di kota Futaba, timur laut Jepang, Jumat, 14/7/2023. Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), akhirnya memberikan persetujuan kepada Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima ke laut. (AP Photo/Hiro Komae)
Di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi Jepang yang hancur akibat tsunami, pipa-pipa biru raksasa telah dibangun untuk mengalirkan air laut untuk mengencerkan air radioaktif yang diolah saat rencana untuk membuang air radioaktif secara bertahap ke Samudra Pasifik. (AP Photo/Hiro Komae)
Para pekerja membuat persiapan akhir saat jurnalis Associated Press mendapat kesempatan langka pada hari Jumat untuk melihat peralatan dan fasilitas utama untuk peluncuran, yang diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang. (AP Photo/Hiro Komae)
Badan Energi Atom Internasional telah melihat rencana pelepasan air limbah Jepang dan mengatakan itu akan menyebabkan radioaktivitas yang dapat diabaikan di laut dan tidak berpengaruh pada negara-negara tetangga. Namun rencana tersebut terus menuai protes keras dan belum ada tanggal mulai yang ditetapkan. AP/Hiro Komae
Industri perikanan Jepang khawatir hal itu akan menghancurkan reputasi makanan laut negara itu, dan kelompok-kelompok di Korea Selatan dan China juga telah menyuarakan keprihatinannya. Hong Kong pada Rabu mengumumkan akan melarang impor makanan laut dari 10 prefektur Jepang setelah pelepasan dimulai, dan Beijing telah mengancam kemungkinan pembatasan baru di daratan China. AP/Hiro Komae
Jaringan pipa biru di pabrik pesisir dirancang untuk mengencerkan air olahan dengan volume air laut ratusan kali lipat, di kolam utama. Nantinya, air olahan dari tangki akan diangkut melalui pipa tunggal yang jauh lebih tipis setelah pengolahan, pencampuran, dan pengujian. (AP Photo/Hiro Komae)
Pemerintah dan operator, Tokyo Electric Power Company Holdings, atau TEPCO, telah berjuang untuk mengelola sejumlah besar air yang terkontaminasi yang berasal dari reaktor setelah rusak akibat gempa bumi dan tsunami tahun 2011. Mereka mengatakan rencana untuk mengolah air, mengencerkannya dengan air laut dan kemudian melepaskannya ke Samudera Pasifik akan jauh lebih aman daripada yang disyaratkan oleh standar nasional dan internasional. (AP Photo/Hiro Komae)
