MenPANRB Heran PNS Takut Sunyi Kalau Pindah ke IKN

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 14/07/2023 07:55 WIB
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas secara blak-blakan mengungkapkan bahwa para aparatur sipil negara (ASN) termasuk PNS yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dihantui dengan ketakutan.

Ketakutan ini terkait dengan suasana sunyi di IKN. Padahal, menurut Anas, pemerintah akan menyediakan berbagai fasilitas super komplit juga telah disiapkan bagi 11.274 ASN tersebut.

"Memang di satu sisi sebagian orang takut dengan kesunyian," kata Anas dalam program Economic Update CNBC Indonesia, dikutip Jumat (14/7/2023).


Anas pun heran mengingat kekhawatiran ini berbanding terbalik dengan tren global, ketika banyak orang-orang yang tengah berusaha menghindari tempat bekerja yang hiruk pikuk seperti di perkotaan. Ia mengklaim, banyak anak muda kini mencari ketenangan dan kesunyian dalam bekerja.

"Misalnya ketika menjelang IMF-World Bank waktu yang lalu dan kemarin ketika G20 kami waktu itu dengan Pak Luhut ketemu dengan talenta-talenta hebat dari seluruh negara ternyata dia kerjanya dari Canggu, berbulan-bulan di tempat itu," tegas Anas

"Mereka senang bekerja mendapatkan kesunyian, oksigen yang cukup, tapi dengan tempat yang indah kami juga menemukan bagaimana kami sempat bertemu juga dengan orang desainer di Inggris tapi bekerjanya justru dari Ubud dari rumah di bawah pohon. Nah ini sebenarnya tren dunia yang baru ini," ucapnya.

Melihat kekhawatiran ini, Anas mengungkapkan bahwa tidak ada alasan lagi sebetulnya bagi para PNS menolak penugasan ke IKN, sebab berbagai fasilitas super komplit disiapkan, selain area perkantoran canggih dan rumah dinas, juga ada tunjangan kemahalan, rumah sakit kelas internasional, fasilitas sekolah mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi yang juga bertaraf internasional.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jumlah PNS Menyusut, Tersisa 3,5 Juta Pegawai