Dari China, AS-Rusia Incar Proyek Gas Raksasa RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
13 July 2023 15:50
PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) yang merupakan bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream berhasil menyelesaikan pengeboran Sumur Eksplorasi Fanny-2 dengan status sebagai sumur penemu minyak dan gas bumi (Oil and Gas Discovery).
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan alasan dibalik pemilihan skema lelang ulang terbuka untuk Blok Natuna D-Alpha. Pasalnya, blok migas ini mempunyai potensi yang cukup besar dan banyak dilirik oleh para investor saat ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan sejatinya sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk mengembangkan Blok Natuna D-Alpha. Namun, pemerintah lebih memilih untuk melelang ulang secara terbuka.

Menurut Tutuka pemilihan opsi lelang terbuka dilakukan karena adanya suatu pertimbangan tertentu. Salah satunya lantaran Natuna D-Alpha terletak di wilayah teritorial perbatasan yang identik dengan unsur politis.

"Kita khawatir, kan itu di perbatasan kalau misalkan oh nanti joint study dengan negara mana, negara lain tanya kok gitu. Makanya ini lelang terbuka saja, agak lama gak papa tapi ini bisa kita jamin ke publik ini melalui lelang terbuka," kata dia saat wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Kamis (13/7/2023).

Adapun, Natuna D-Alpha akan dilelang saat acara tahunan Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia atau Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition. Acara tersebut direncanakan akan berlangsung pada pekan terakhir Juli 2023.

Tutuka menilai apabila pemerintah melakukan opsi Joint Study terkait potensi produksi Blok Natuna D-Alpha dengan negara tertentu, misalnya dengan Rusia dan China, hal tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara lain seperti Amerika Serikat. Sementara Indonesia sendiri merupakan negara non blok.

"Makanya kita lelang terbuka saja. Setelah dibuka kok yang masuk yang ini, ya salah dia. Bisa jadi kalau Rusia China masuk Amerika bisa balik lagi," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! 9 Ladang Migas RI Siap Nyembur Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular