Di Indonesia EBTKE, PLN Beberkan Inisiatif Dekarbonisasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Manajemen Proyek Energi Baru dan Terbarukan PT PLN Wiluyo Kusdwiharto menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai insisiatif untuk menekan emisi karbon atau dekarbonisasi.
Beberapa hal yang telah dilakukan diantaranya terkait Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Pada program ini menurut Wiluyo, pihaknya telah membatalkan sejumlah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap batu bara dengan kapasitas hinggga 13,3 gigawatt (GW).
"Selain itu kita juga batalkan perjanjian pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) hingga 1,3 GW PLTU dan menganti sekitar 800 MW PLTU dengan pembangkit gas," jelasnya dalam acara "11 Tahun Indonesia EBTKE Conex", di ICE BSD, Kamis (13/7/2023).
Ke depan lanjut Wiluyo, pihaknya juga akan meningkatkan cofiring biomassa pada 36 PLTU batu bara dan ditargetkan mencapai 52 PLTU pada 2025. Serta melakukan uji coba perdana karbon trading di 26 PLTU.
Lebih jauh dalam mendukung tercapainya nett zero emission 2060, PLN juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan infrastruktur pendukung, serta merencanakan pengembangan 21 GW pembangkit EBT.
Selain itu, PLN juga terus mengembangkan green ecosystem, menstimulasi konsumsi EBT melalui green energy dan memperluas ekosistim kendaraan listrik dengan membangun 600 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum.
"Kami juga melakukan 21 GW pembangkit baru berbasis renewable energi 2020-2030 smart grade seluruh indoesia, dan memperluas kendaraan listrik," jelasnya.
(dpu/dpu)