Beneran Kaya, 26% Cadangan Nikel Dunia Berasal dari Indonesia

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Kamis, 13/07/2023 10:06 WIB
Foto: Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury. (YouTube/Indonesia EBTKE ConEx)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa cadangan nikel dunia 26%-nya berasal dari Indonesia. Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansyuri dalam acara 11 Tahun Indonesia EBTKE Conex, di ICE BSD, Kamis (13/7/2023).

Wamen Pahala berharap Indonesia bisa mengoptimalkan cadangan nikel di tanah air dalam hal global suplai chains untuk industri baterai kendaraan listrik dunia.

"Kita harap Indonesia sebagai negara dengan total cadangan nikel 26% dari cadangan nilel Dunia bisa dioptimalkan di Indonesia dengan harapan bahwa global suplai chain dari industri baterai," ungkap Wamen BUMN Pahala.


Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk "Peluang Investasi Nikel Indonesia", Indonesia disebut memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel). Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni.

Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019. "Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia," tulis keterangan data tersebut.

Sementara untuk bijih nikel, berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2020, total sumber daya bijih nikel mencapai 8,26 miliar ton dengan kadar 1%-2,5%, di mana kadar kurang dari 1,7% sebesar 4,33 miliar ton, dan kadar lebih dari 1,7% sebesar 3,93 miliar ton.

Adapun cadangan bijih nikel mencapai 3,65 miliar ton untuk kadar 1%-2,5%, dimana cadangan bijih nikel dengan kadar kurang dari 1,7% sebanyak 1,89 miliar ton dan bijih nikel dengan kadar di atas 1,7% sebesar 1,76 miliar ton.

Sedangkan untuk umur cadangan bijih nikel Indonesia disebutkan bisa mencapai 73 tahun, untuk jenis bijih nikel kadar rendah di bawah 1,5% (limonite nickel).

Asumsi umur cadangan tersebut berasal dari jumlah cadangan bijih nikel limonit mencapai 1,7 miliar ton dan kebutuhan kapasitas pengolahan (smelter) di dalam negeri sebesar 24 juta ton per tahun.

Tak tanggung-tanggung, dari sisi produksi, Indonesia juga menduduki juara pertama. Melansir data U.S Geological Survey (USGS) 2021, Indonesia menjadi negara dengan produksi nikel terbesar di dunia.

Bahkan, USGS memprediksikan bahwa produksi nikel dari Indonesia pada 2021 sukses meningkat hingga 30% dengan kontribusi terbanyak dari proyek nikel pig iron dan baja tahan karat terintegrasi.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah