Economic Update 2023

Terungkap! Ini yang Paling Ditakutkan Investor Usai Pemilu

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 July 2023 12:46
Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani dalam Economic Update yang berlangsung pada Rabu, (12/7/2023). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani dalam Economic Update yang berlangsung pada Rabu, (12/7/2023). (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia usaha mengakui tengah khawatir dan takut dengan situasi pemilu yang akan dihadapi saat ini. Beberapa sektor yang semula ekspansif bakal cenderung tertahan menunggu situasi cenderung stabil. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengungkapkan bahwa salah satunya adalah sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM).

"ESDM kita masuk hilirisasi. Banyak investor dari sebuah negara yang masuk besar-besaran lah, banyak negara tertarik untuk masuk supply chain. Sektor yang sangat tergantung kebijakan pasti akan pikir 2x," sebut Shinta dalam Economic Update, Rabu (12/7/23).

Pelaku usaha bakal memikirkan kemungkinan terburuk, Shinta tidak menutup kemungkinan potensi mangkrak dari proyek besar jika sewaktu-waktu kebijakan berubah. Hal itu sangat akan tergantung pada kebijakan pemerintah yang akan datang.

Foto udara suasana pembangunan proyek apartemen Meikarta Distrik 2 yang mangkrak di Cibatu, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/12/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)Foto: Foto udara suasana pembangunan proyek apartemen Meikarta Distrik 2 yang mangkrak di Cibatu, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/12/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto udara suasana pembangunan proyek apartemen Meikarta Distrik 2 yang mangkrak di Cibatu, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/12/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

"Dari kebijakan contoh sektor yang sangat tergantung mineral seperti ESDM, infrastruktur, kalau ada perubahan kepemimpinan pusat dan daerah juga berpotensi ujung-ujungnya mangkrak ngga jalan. Mereka kaya tunggu dulu takutnya berubah," kata Shinta.

Sebagai contoh, kebijakan ESDM yang sangat besar di RI misalnya dalam hilirisasi nikel. Banyak negara lain yang tidak setuju dengan kebijakan 'ekstrim' Indonesia ini. Selain ESDM, sektor lain juga tengah wait and see.

"Juga mesti lihat dari padat karya ke padat modal. Sekarang manufakturnya lebih ke yang padat modal. Kalau padat modal kita investasi besar dengan jangka panjang, tunggu dulu sampai kepemimpinan ada baru masuk," jelasnya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Beri Sinyal Tsunami PHK Muncul Lagi, Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular