
Masih Ada Jutaan Pengangguran di RI, Begini Solusi Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy optimis bahwa pemerintah bisa terus menekan angka pengangguran yang saat ini telah mencapai 8,42 juta jiwa.
Untuk mendorong hal tersebut kata Muhadjir, permerintah telah membuka akses investasi seluas-luasnya dan menggulirkan Peraturan Presiden atau Perpres untuk revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Langkah itu menjadi kunci pemerintah untuk memastikan masyarakat dengan usia produktif bisa bekerja dengan keterampilan yang dimiliki.
"Memang masalahnya adalah sampai seberapa kita bisa menciptakan lapangan kerja. Supaya bisa menciptakan lapangan kerja terbuka lebar, Presiden Joko Widodo menggencarkan investasi, kalau investasi ini terbuka lebar, dan orientasinya pada padat karya akan tercipta lapangan kerja," ungkap Muhadjir dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Presiden, menurut dia, fokus mendorong implementasi UU Cipta Kerja. Karena hal ini dinilai menjadi titik kulminasi dari pembangunan manusia Indonesia dari siklus yang sudah dibuat oleh Kemenko PMK, yaitu Human Cycle Development.
Pemerintah juga menyiapkan masyarakat usia produktif yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja yang semakin dinamis dengan ketersediaan lapangan kerja.
Kendati demikian, tantangan saat ini adalah jumlah lulusan dari perguruan tinggi setiap tahunnya terus melonjak hingga 1,3 juta jiwa setiap tahun. Sementara untuk tamatan SMA/SMK mencapai sekitar 3,8 jt.
"Artinya dari 3,8 juta hanya 31% yang masuk perguruan tinggi. Sisanya mencari kerja. Dalam satu tahun dibutuhkan lapangan kerja baru sekitar 3,6 juta. Angka ini tidak mungkin hanya pemerintah (yang menciptakan lapangan kerja), dan tidak mungkin digiring semua ke sektor industri. Kenapa? Karena pertumbuhan industri kita masih pada tahap menuju industrialisasi, maka yang paling mungkin adalah mendorong mereka menjadi entrepreneur," terang Muhadjir.
Meski begitu, pemerintah pun lanjutnya akan terus berupaya menyiapkan tenaga kerja produktif yang memiliki kemampuan dan keterampilan relevan dan tinggi atau high skill. Selain itu, pemerintah juga sudah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk terus mendorong terciptanya lapangan kerja.
"Sekarang Kadin malah menjadi bagian dari kami, dulu di bawah Kemenko Bidang Ekonomi, kini juga di bawah Kemenko PMK. Kita akan terus gencarkan, mudah-mudahan setelah Covid-19 pemulihan ekonomi sudah bagus 5,2% yang berarti nomor 3 di dunia di antara negara berpenduduk besar. Saya optimis kita bisa siapkan tenaga kerja dengan sebaiknya," pungkas Muhadjir.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Now! Luhut Blak-Blakan Soal Nasib Hilirisasi RI