Muhadjir Beberkan Jurus Jokowi Basmi Kemiskinan Ekstrem di RI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
11 July 2023 08:25
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. (Tangkapan Layar CNBC indonesia TV)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. (Tangkapan Layar CNBC indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia saat ini mencapai 1,4%. Angka itu mengalami penurunan jika dibandingkan masa pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

Masalah kemiskinan, ujar Muhadjir, menjadi salah satu concern yang terus diperhatikan pemerintah. Untuk itu, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan hal tersebut.

"Berdasarkan pengalaman saya di daerah-daerah di kabupaten/kota itu sudah banyak yang capaiannya tinggal 0,3%. Mudah-mudahan tren ini bagus untuk menangani tinggal 1,5 tahun ini, sekarang sedang kita upayakan dan fokus," kata dia dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).

Untuk itu lanjutnya, dalam mengatasi kemiskinan pihaknya memberikan tanggung jawab lebih kepada pemerintah daerah baik kabupaten dan kota.

"Karena sebenarnya urusan penanganan kemiskinan ekstrem ini adalah urusan konkuren. Artinya tanggung jawabnya tidak mutlak di bawah pemerintah pusat," tambah Muhadjir.

Bahkan, kata dia, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam penanganan permasalahan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

"Itulah yang kemarin kita lakukan. Saya lakukan roadshow virtual seluruh Indonesia, seluruh kabupaten kota. Kita petakan satu-satu, terutama daerah dengan kemiskinan ekstrem yang masih tinggi," ungkapnya.

Melalui upaya itu, pihaknya memahami faktor penyebab permasalahan tersebut sekaligus penanganannya. Antara lain pemanfaatan sumber daya hingga dukungan yang perlu diberikan.

"Kita ingin tahu bagaimana penanganannya, sebabnya apa, sumber daya apa saja yang di sana bisa dimanfaatkan, kemudian dukungan apa yang dibutuhkan dari pemerintah pusat. Kita tangani sampai 18 kali pertemuan," pungkas Muhadjir.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkah RI Raih Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2023?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular