Foto Internasional

Potret Vladimir Putin Pegang Erat Al-Quran Hadiah dari Saudi

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 10/07/2023 16:55 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin tertabgkap kamera memegang erat Al-Quran saat kunjungan ke Republik Dagestan Rusia.

1/5 Presiden Rusia, Vladimir Putin pegang Al Qur'an. (Tangakapan Layar/REUTERS)

Presiden Rusia tertangkap kamera tengah memegang erat Al-Qur'an saat melakukan kunjungan ke Republik Dagestan Rusia pada Rabu (28/6/2023) lalu membuat heboh. Dalam kunjungan yang bertepatan dengan perayaan hari Idul Adha itu, Putin mengunjungi Masjid Dzhuma di Derbent, di mana ia diberikan Al Quran. (REUTERS)

2/5 Presiden Rusia, Vladimir Putin pegang Al Qur'an. (Tangakapan Layar/REUTERS)

Selama kunjungan ke Masjid Dzhuma, Putin mengatakan tindakan yang tidak menghormati Al Quran di Rusia termasuk dalam kejahatan, tidak seperti di beberapa negara lain. Pernyataan ini menyusul aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan seorang pria bernama Salwan Momika di Stockholm, Swedia, saat Hari Raya Idul Adha lalu. (REUTERS)

3/5 Presiden Rusia, Vladimir Putin pegang Al Qur'an. (Tangakapan Layar/REUTERS)

Insiden tersebut memicu kecaman segera dari negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS), Yordania, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Mereka menyatakan rasa marah akibat serangkaian pembakaran Al-Quran yang terus berlanjut di negeri itu. (REUTERS)

4/5 Presiden Rusia, Vladimir Putin pegang Al Qur'an. (Tangakapan Layar/REUTERS)

Potret Putin memegang Al-Quran ini kini pun menjadi viral di negara Arab. Mengutip pemberitaan Sputnik Senin (10/7/2023), kampanye dilakukan di Lebanon. Menurut kepala Kantor Roslivan untuk Kerjasama Rusia-Lebanon, pihaknya sengaja memajang foto Putin dengan Al-Quran, untuk dijadikan contoh, negara di dunia yang memperlakukan Al-Quran dengan mulia. (REUTERS)

5/5 Presiden Rusia, Vladimir Putin pegang Al Qur'an. (Tangakapan Layar/REUTERS)

Dikatakan bahwa Al-Quran itu merupakan hadiah dari Mekkah, Arab Saudi. Putin memang kerap mengecam pembakaran ke kitab suci itu yang kerap terjadi di beberapa negara. (REUTERS)