
Ini Dia Sosok Capres Pilihan Jutaan Peternak-Pengusaha RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah nama telah digadang-gadang bakal jadi calon presiden RI untuk periode 5 tahun mendatang. Para kandidat ini akan bertarung dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan memilih presiden dan wakil presiden RI.
Nama-nama yang disebut-sebut bakal jadi calon presiden (Capres) adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Berbagai survei elektabilitas sosok-sosok tersebut pun kini terus bergulir.
Tak hanya itu, terpantau masyarakat pun sudah mulai riuh membahas sosok capres yang akan didukung saat Pemilu 2024 nanti. Begitu juga dengan calon wakil presiden (Cawapres) yang dinilai ideal mendampingi si capres.
Lalu siapa capres yang akan dipilih masyarakat mengisi kursi yang akan ditinggalkan Jokowi pada tahun 2024 nanti.
Berikut hasil wawancara CNBC Indonesia dengan petani sawit, peternak ayam, pembantu rumah tangga, juragan warteg, dampai pengusaha swasta.
Peternak ayam di Tanah Air berharap presiden RI berikutnya mengetahui permasalahan pertanian dan peternakan, dan tak hanya janji belaka bakal peduli dan melindungi peternak dan petani.
"Kita minta pemimpin atau pejabat yang memang peduli kepada peternak mandiri atau peternak rakyat, karena memang selama ini semuanya juga hanya sekedar banyak teori dan banyak janjinya saja," kata Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (7/72023).
"Yang waktu kemarin terakhir, pak SYL Menteri Pertanian ini juga sama ya, Jadi waktu kita ketemu setelah dia pelantikan menteri itu pun dia janjinya sama 'pro peternak rakyat', tapi pada akhirnya, prakteknya itu jauh dari apa yang kita harapkan," tukasnya.
Pardjuni mengungkapkan, saat ini apabila dihitung secara total yang berkompeten dalam dunia perunggasan utamanya ayam broiler, mulai dari peternak, pedagang, supplier, karyawan di kandang, pabrik obat hewan ternak, pabrik pakan, setidaknya ada sekitar 6 juta suara yang dapat disumbangkan dalam Pemilu 2024 mendatang, bilamana capres dan cawapres tersebut memiliki niat untuk peduli kepada peternak rakyat mandiri.
Terkait nama-nama yang sudah beredar jadi Capres RI, Pardjuni pesimistis dari ketiganya tidak ada yang mumpuni untuk pro kepada peternak rakyat.
"Kalau tiga nama itu saya pikir juga mereka belum tahu masalah kita ya, jadi saya sudah punya nomornya Pak Ganjar, saya WhatsApp nggak pernah dibales, urusan ayam juga nggak paham, ketemu juga pernah saya bicara sama beliau, (Pak Ganjar) belum mudeng (ngerti)," tuturnya.
"Kemudian Prabowo juga, dia walaupun pernah menjadi ketua HKTI saya kira mungkin yang dia ketahui hanya masalah pertanian, di dunia perunggasan terutama broiler mungkin juga masih buta. Kemudian Anies, saya kira juga dunia mereka dunia pendidikan, jadi mungkin juga kalau tidak ada yang kasih tahu bahwa permasalahan peternak rakyat kecil itu seperti begini begini begini saya kira juga belum ada yang paham," kata Pardjuni.
Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Apkasindo Juni lalu di Padang, telah dibahas dan disepakati figur calon presiden yang akan didukung pada Pemilu 2024 nanti.
"Kami, Apkasindo, tidak melihat partai atau lembaga politik lainnya, tapi program kerja strategis capres tersebut terkait sawit Indonesia, terkhusus kami petani sawit," katanya kepada CNBC Indonesia.
"Jika capres memenuhi kriteria kami, maka 17 juta petani sawit dan pekerja sawit akan mendukung capres tersebut," kata Gulat.
Gulat mengungkapkan, sosok tersebut harus mendukung petani dan mau menempatkan utusan petani masuk ke dalam badan tersebut, atau ke kelembagaan negara terkait sawit.
"Petani sawit akan mendukung capres yang konsisten mendukung dan berjanji menyelesaikan permasalah pokok petani sawit. Seperti, legalitas lahan," ungkapnya.
"Berjanji akan mewujudkan Badan Sawit Indonesia, sehingga ke depan terkait ke urusan sawit hanya satu pintu melalui Badan ini," ujar Gulat.
Dia menambahkan, Apkasindo juga akan mendukung capres yang memahami kebutuhan petani. Salah satunya terkait legalitas lahan.
"Capres yang berjanji akan mensertifikasi SHM (surat hak milik) BPN (Badan Pertanahan Nasional) semua perkebunan sawit rakyat dengan menggunakan dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," kata Gulat.
"Dan, mendukung hilirisasi TBS (tandan buah segar) petani oleh kelembagaan petani sawit, yaitu pabrik kelapa sawit (PKS) mini dan pabrik mini minyak goreng. Serta kesetaraan harga TBS petani dengan harga CPO (crude palm oil/ minyak sawit mentah) dan produk sampingan lainnya," tukasnya.
Berbeda dengan petani sawit dan peternak ayam, para pekerja atau asisten rumah tangga mengaku masih menunggu sosok cawapres yang akan digandeng capres. Meski, tetap berharap pemimpin berikutnya harus memiliki visi ekonomi dan memiliki kedekatan dengan rakyat kecil.
"Kalau APPSI belum ada (nama kandidat capres yang dipilih), kami tetap menunggu pasangan capres cawapres," kata Ketua Asosiasi Pelatihan Pekerja Seluruh Indonesia (APPSI) Mashudi kepada CNBC Indonesia.
"Ya, yang (kami) dukung adalah pemimpin yang memiliki visi ekonomi dan memiliki kedekatan dengan rakyat kecil," tambahnya.
Menurut Mashudi, saat ini ada anggota APPSI terdiri dari 153 lembaga PRT di seluruh Indonesia, dengan total setiap tahunnya ada lebih dari 10.000 PRT yang termasuk ke dalam APPSI.
Pengusaha Wrung Tegal atau yang biasa disebut Warteg yang berjumlah 50.000 pun telah sepakat figur calon presiden yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024.
Yaitu, sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia.
"Seperti diketahui ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali. Ini yang diharapkan ke depan (calon presiden) mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM," kata Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni.
"Artinya, ekonomi ini jangan dikuasai oleh hanya segelintir orang, oligarki lah istilahnya, tapi harus dikuasai oleh semua komponen bangsa atau usaha kecil menengah, kalau sinergi kan enak," tukasnya.
Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau calon Presiden 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi. Sebab, adanya tindakan korupsi telah mencerminkan pemerintahan yang tidak berkeadilan.
"Bangsa terpuruk karena korupsi. Nah ini korupsi harus tegas diberantas, itu yang penting. Kan gak adil, sementara kita bekerja di bawah dengan keringat berdarah-darah, yang di atas dia menikmati hanya dengan kekuasaan terus berkorupsi, ini kan gak adil," ujar Mukroni.
Di sisi lain, Mukroni menambahkan, anggota Kowantara pun masih menunggu kepastian pasangan capres dan cawapres yang akan maju dalam Pemilu 2024.
"Teman-teman (anggota Kowantara) saat ini masih melihat, karena ini kan masih baru bacapres belum bacawapres nya, wapres nya itu harus saling meliputi, semacam saling melengkapi antara capres dan cawapres. Ini kan masih belum ketara, karena bacapresnya masih belum mengumumkan siapa pendampingnya," katanya.
"Karena kan Presiden dan Wakil Presiden itu saling melengkapi, dan tidak bisa Presiden hegemoni dalam kebijakan, sementara Wapresnya hanya ban serep, itu gak bisa, jadi harus ada saling melengkapi. Kayak dulu Bung Karno dan Bung Hatta," pungkas Mukroni.
Sementara itu, pengusaha nasional yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara soal Capres tahun 2024.
Paham ekonomi jadi kriteria yang dipersyaratkan pengusaha soal capres RI berikutnya.
"Melihat dari 3 calon yang menjadi top dari semua survei itu saya lihat sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi betul. Apapun kita harapkan nanti presidennya itu adalah wakil presidennya orang yang mengerti ekonomi karena challenge kita 5 tahun ke depan pengusaha adalah ekonomi," kata Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
"Apa yang diharapkan sama kita pengusaha itu betul-betul bisa membawa ekonomi kita lebih baik karena masalah kita saya lihat sangat sulit menghadapi masalah global dan dalam negeri kita sendiri. Kita tahu komoditas banyak yang turun, belum lagi ada ancaman El Nino," sebutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe yang mengatakan Kadin akan mendukung calon presiden (capres) yang pro pada bisnis.
"Presidennya, kalau Kadin, menyesuaikan yang pro bisnis. Semuanya (tiga nama yang disebut-sebut bakal bersaing saat Pemilu 2024) pro bisnis," kata Juan.
Dia menjelaskan, pro pada bisnis berarti Presiden RI berikutnya harus peka pada pertumbuhan ekonomi. Termasuk, mempertahankan kinerja bagus dan kesuksesan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mempertahankan apa yang sudah jadi, melanjutkan yang sudah sukses. Seumur-umur mana pernah kita bangun tol lalu Ibu Kota Nusantara juga bagus. Bayangkan, teorinya adalah menambah kegiatan ekonomi di Kalimantan. Keren bos," kata Juan.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies, Ganjar-Prabowo? 17 Juta Petani Sawit Pilih Capres Ini
