Ancaman Perubahan Iklim Nyata, KLHK: Bukan Ilusi!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
06 July 2023 19:30
Seorang pria dan seorang anak laki-laki berjalan melintasi dasar sungai Yamuna yang hampir kering setelah cuaca panas di New Delhi, India, Senin, 2 Mei 2022. (File Photo/AP Photo/Manish Swarup)
Foto: Seorang pria dan seorang anak laki-laki berjalan melintasi dasar sungai Yamuna yang hampir kering setelah cuaca panas di New Delhi, India, Senin, 2 Mei 2022. (File Photo/AP Photo/Manish Swarup)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan ancaman perubahan iklim saat ini semakin nyata. Hal tersebut tentunya akan menjadi masalah yang cukup serius bagi umat manusia.

Wakil Menteri (Wamen) KLHK Alue Dohong mengatakan ancaman perubahan iklim bukan lagi sebuah ilusi namun sesuatu yang akan terjadi. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia mempunyai komitmen yang cukup serius dalam menangani persoalan tersebut.

"Tentu Indonesia sangat serius, very serious not only because of things global concern, but this very important for Indonesia. Because climate change is not an illusion, it is really happening," kata Alue dalam acara 20th Anniversary CFA Society Indonesia "Indonesia's Transition towards Net Zero", Kamis (6/7/2023).

Alue menjelaskan sektor energi menjadi kontributor kedua dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Oleh sebab itu, upaya untuk mempercepat transformasi energi dari penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan cukup penting untuk segera dilakukan.

"Jadi saya tidak mendorong semuanya mau full offset, kalau full offset energi tetap saja konsorsium yang dinikmati, biar nanti kehutanan aja kita lakukan semua, that's not good, menurut saya ini harus kita pikir bersama," kata dia.

Seperti diketahui, perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi bumi dan seisinya. Teranyar, India menjadi korban pada Mei 2022. Perubahan iklim disebut membuat gelombang panas 100 kali lebih mungkin terjadi di negara tersebut.

Menurut pemerintah India, suhu maksimum rata-rata pada Maret adalah 33,10 derajat celcius. Ini merupakan suhu maksimum rata-rata tertinggi dalam 122 tahun terakhir dan sedikit lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada Maret 2010.

Selanjutnya, suhu maksimum rata-rata India pada April adalah 35,30 derajat celcius, tepat di belakang 35,42 derajat celcius pada 2010 dan 35,32 derajat celcius pada 2016. Lalu pada Mei, suhu di India mencapai 50 derajat celcius. Tak hanya terjadi di India, gelombang panas ini juga terjadi di Pakistan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Covid atau Perang, Hal Ini Yang Paling Ditakuti Dunia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular