Ngeri! Sungai di Jepang Berubah Jadi 'Darah', Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Muncul fenomena tidak biasa di Jepang. Sebuah sungai di Kota Nago, Pulau Okinawa berubah menjadi warna merah seperti darah.

Air warna sungai berubah akibat adanya kebocoran tempat pembuatan bir di wilayah itu. Rekaman menunjukkan air berubah warna menjadi merah tua karena terinfeksi oleh kebocoran pewarna makanan.

Terungkap, pabrik bir Orion Breweries bertanggung jawab atas kebocoran tersebut. Pihaknya kemudian mengeluarkan pernyataan tak lama setelah kejadian dan meminta maaf karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran yang sangat besar.

Pejabat pabrik Bir Orion memastikan pewarna makanan yang bocor ke sungai melalui selokan hujan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Hal yang sama juga disampaikan oleh pejabat kesehatan di wilayah tersebut.

"Kejadian ini tidak ada dampak besar terhadap lingkungan yang diharapkan dari kebocoran tersebut," kata seorang pejabat kesehatan setempat, seperti dilaporkan surat kabar Okinawa Times.

Melalui media sosial, para penduduk setempat menggambarkan air merah yang mengalir sebagai "mengerikan" dan "berbisa".

Kebocoran dilaporkan bermula di salah satu sistem pendingin tempat pembuatan bir yang kemungkinan terjadi Selasa, 27 Juni lalu. Menurut laporan media Jepang, produksi langsung dihentikan sekitar pukul 9.30 pagi waktu setempat.

Pejabat di tempat pembuatan bir mengatakan bahan kimia propilen glikol telah menyebabkan perubahan warna. Bahan kimia tersebut digunakan sebagai bahan tambahan makanan oleh pabrik-pabrik dalam proses pendinginan.

Umumnya digunakan dalam industri obat-obatan dan kosmetik, secara umum diakui aman, seperti dikutip dari US Agency for Toxic Substances and Disease Registry.

Presiden perusahaan pembuatan bir Hajime Murano mengatakan perusahaan sedang menyelidiki bagaimana kebocoran itu terjadi. Pejabat itu menambahkan bahwa mereka akan mengambil langkah selanjutnya untuk mencegah kebocoran seperti itu terjadi lagi.