Di Depan UNESCO, Sri Mulyani Pamer Dana Pendidikan RI Rp 612T

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
05 July 2023 15:00
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Rakornas Pelaksanaan Anggaran 2023: Belanja Berkualitas Untuk Transformasi Ekonomi Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Rakornas Pelaksanaan Anggaran 2023: Belanja Berkualitas Untuk Transformasi Ekonomi Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di hadapan para delegasi UNESCO mengungkapkan, bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan bidang pendidikan di tanah air.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani secara daring dalam acara yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian bekerjasama dengan UNESCO bertajuk 'Inclusive Lifelong Learning Conference', Rabu (5/7/2023), yang dihadiri oleh ratusan para delegasi UNESCO yang mewakili 70 negara di dunia.

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah Indonesia berkewajiban untuk mengalokasikan 20% dari total anggaran belanja negara untuk sektor pendidikan.

"Pada 2023, pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 612 triliun atau sekitar US$ 40 miliar," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran pendidikan yang sebesar Rp 612 triliun tersebut sebagian besar dialokasikan untuk menciptakan pendidikan terbaik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam 20 tahun terakhir, kualitas pendidikan di Indonesia diklaim terus membaik, baik dari bangunan fisik sekolah, sampai terjaminnya kualitas para pengajar atau guru yang mendidiknya.

"Kami memperluas gedung sekolah melalui sekolah inpres, untuk meningkatkan akses pendidikan bagi banyak anak, atau semua anak di setiap tempat di Indonesia," ujarnya.

Adapun sejak 2005, pemerintah juga memiliki kebijakan yang langsung diberikan kepada sekolah untuk melakukan operasionalnya, yakni kebijakan bernama Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Selain itu, bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan rentan, kata Sri Mulyani, pemerintah juga memberikan beasiswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah berjalan sejak 2014.

Angka peserta didik di Indonesia juga, kata Sri Mulyani terus meningkat. Tercermin dari angka peserta didik di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 35,18% kini menjadi 35,28%.

Kemudian angka peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dari 27,2% menjadi 29,1%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 82,6% menjadi 95,9%, serta Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 52,8% menjadi 73,15%.

Komitmen pemerintah untuk mendukung pendidikan di Indonesia bukan hanya dari alokasi anggaran pendidikan, tapi juga dari anggaran dana abadi pendidikan yang saat ini nilainya telah mencapai US 10 miliar atau sekira Rp 150 triliun, yang sudah berjalan sejak 2010.

"Dana abadi pendidikan kami dirikan mulai tahun 2010, sekarang hampir mencapai US$ 10 miliar," ujarnya.

Lewat dana abadi pendidikan itu, kata Sri Mulyani adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan generasi berikutnya memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka, untuk mencapai cita-citanya.

"Dana abadi pendidikan ini memberikan beasiswa, kegiatan penelitian, budaya, dan kemajuan serta meningkatkan kualitas universitas, dan mendukung bagi tiap kegiatan yang relevan dengan perubahan industri dan ekonomi," kata Sri Mulyani lagi.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Umbar 'Rahasia', Rancang Kebijakan Saat Terdesak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular