
Bos Wagner Bakal Hilang Selamanya, Disebut Target Baru Putin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, kemungkinan terancam dibunuh. Ini menjadi update terbaru di tengah berita kemunculan dirinya, Senin.
Wagner merupakan pasukan pendukung perang Rusia di Ukraina dan sempat sukses merebut wilayah Bakhmut. Kudeta Wagner terjadi 24 Juni lalu karena konflik dengan Kementerian Pertahanan Rusia, meski kemudian batal dan ia diasingkan ke Belarusia.
Di Belarusia, Prigozhin dilaporkan mendapat perlindungan dari Presiden Belarusia Alexandr Lukashenko. Namun beberapa pihak meragukan hal ini dan mengklaim ia bisa menjadi target pembunuhan pemerintah Presiden Vladimir Putin.
Kepala penasihat politik pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan Sviatlana Tsikhanouskay, Franak Viacorka, mengatakan bahwa setiap pasukan Wagner yang menetap di Belarusia akan terjebak di antara Kremlin yang penuh dendam. Posisi mereka pasti tak aman di Minsk.
"Kami tidak melihat Prigozhin akan bertahan lama. Tidak aman di Belarusia," kata Viacorka dalam sebuah wawancara dimuat Newsweek Rabu, (5/7/2023).
"Belarus berada di bawah kendali Putin, dan jika Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin...itu akan terjadi," tambahnya.
"Belarus bukanlah tempat yang aman, dan rakyat Belarus juga tidak akan menjadikannya tempat yang aman bagi Prigozhin," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov. Ia mengatakan Kyiv mengetahui rencana pemberontakan dan plot yang sedang berlangsung oleh badan intelijen Rusia FSB untuk membunuh Prigozhin.
"Kita tahu bahwa tugas membunuh Prigozhin ditugaskan ke FSB," katanya.
"Akankah mereka berhasil? Waktu akan berbicara. Bagaimanapun, semua upaya pembunuhan potensial tidak akan cepat," pungkasnya.
Sementara itu, pakar dinas keamanan Rusia Yuri Felshtinsky menuturkan bahwa saat Putin mencap aksi Prigozhin sebagai pengkhianatan. Itu berarti Kremlin menginginkannya hilang selamanya.
"Katakanlah Prigozhin dibunuh besok entah oleh penembak jitu, pesawatnya ditembak jatuh, atau diracun, mereka (Rusia) akan mengatakan itu dilakukan oleh Ukraina," klaimnya.
"Mungkin banyak orang akan berpikir bahwa itu dilakukan oleh Putin tetapi tidak ada yang akan menangisi kematian (Prigozhin) karena ia membuat banyak orang kesal di Rusia," tambah Felshtinsky.
Perlu diketahui, Rusia sempat diduga terkait dalam beberapa aksi pembunuhan mantan perwira FSB Alexander Litvinenko. Ia meninggal pada 2006 setelah ia diracuni di London dengan polonium-210.
Selain itu, Rusia juga diklaim terlibat pada upaya yang sama ke mantan perwira intelijen Sergei Skripal dengan racun Novichok di Salisbury, Inggris pada 2018. Beruntung ia selamat.
Sementara itu, teka-teki terkait keberadaan Prigozhin dan ribuan pasukannya di Belarus pun mencuat. Citra satelit beresolusi tinggi baru yang diperoleh BBC News mengungkap ratusan struktur mirip tenda baru di lokasi yang diduga sebagai kamp Wagner di Belarusia.
Citra satelit menunjukkan aktivitas di bekas pangkalan militer sekitar 21 km dari kota Asipovichy. Daerah tersebut telah dilaporkan di media Rusia sebagai tempat yang dapat menampung para pejuang Wagner.
BBC Verify telah mengidentifikasi lebih dari 300 bangunan mirip tenda yang didirikan di bangunan itu dalam dua minggu terakhir. Dalam sebuah perbandingan citra satelit dari 15 Juni menunjukkan tidak ada struktur yang terlihat.
Kemudian, gambar beresolusi tinggi terbaru diproleh per 30 Juni. Ini mengungkapkan pekerjaan ekstensif yang sedang dilakukan di lokasi itu.
Di sisi lain mengutip FT dan Al-Arabiya, Prigozhin akhirnya muncul ke publik setelah hilang pasca kudeta gagal di Rusia. Dalam sebuah video Senin, ia meminta warga Rusia membela Wagner.
"Kami membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya," tegasnya seraya berterima kasih karena ke penggemarnya di Rusia, dikutip Selasa.
Di kesempatan itu, Prigozhin tak mengkritik Kremlin sama sekali. Namun, ia membela kudetanya yang ia sebut "pawai keadilan".
Ia menyebut apa yang dilakukan ke Moskow bulan lalu adalah upaya untuk melawan pengkhianat dan memobilisasi masyarakat. "Segera Anda akan melihat kemenangan kami berikutnya di depan," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yevgeny Prigozhin, Bos Wagner & Sahabat Putin yang Berkhianat
