Sudah Naik Kelas, Segini Rata-rata Penghasilan Orang RI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 05/07/2023 10:10 WIB
Foto: Masyarakat Jawa berebut 'Gunungan', sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta, Indonesia. (Getty Images/Ulet Ifansasti)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia resmi menjadi negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income, berdasarkan data terbaru dari Bank Dunia, setelah dua tahun berturut-turut menduduki negara berpendapatan menengah bawah atau lower middle income.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan, meningkatnya status Indonesia sebagai negara kelas menengah atas adalah representasi dari meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di Indonesia.

"Artinya secara umum kita bisa katakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini menuju ke arah yang lebih baik, jika dibandingkan dengan kondisi 10 atau 20 tahun ke belakang," jelas Yusuf kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (5/7/2023).


Seperti diketahui, Bank Dunia menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas berdasarkan kategorisasi terbaru.

Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan GNI per capita dalam empat kategori. Yakni, low income (US$1.035), lower middle income (US$1.036 hingga US$4.045), upper middle income (US$4.046 hingga US$12.535), serta high income (di atas US$12.535).

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada 2022 dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp 71 juta atau US$ 4.783,9.

Melihat data Bank Dunia, saat ini perekonomian Indonesia pada 2022 dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp 71,82 juta atau US$ 4.788.

Ada sedikit perbedaan antara BPS dan Bank Dunia. Namun tetap sama, Indonesia masuk negara upper middle income.

Bank Dunia menjelaskan, perubahan kategori Indonesia tersebut karena perekonomian Indonesia yang tumbuh kuat 5,31% . (year-on-year/yoy). pada tahun lalu. Perekonomian domestik tahun 2022 berhasil tumbuh berkat tingginya pertumbuhan pada triwulan IV-2022 yang naik 5,01 persen (yoy).

"El Salvador, Indonesia, serta Tepi Barat dan Gaza semuanya sangat dekat dengan ambang pendapatan menengah atas pada tahun 2021, sehingga dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu tinggi pada 2022 sudah cukup membawa perekonomian tersebut pada kategori ini," dikutip dari keterangan Bank Dunia.


(cap/cap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus-Bank Dunia Guyur Rp 34,7 T