
Potret Wilayah Jepang di Ambang Malapetaka, Warga Mengungsi
Hujan deras sedang melanda Jepang sejak 1 Juli 2023. Terkini, lebih dari 300.000 orang di Pulau Kyushu diminta evakuasi akibat hujan deras.

Hujan deras sedang melanda Jepang sejak 1 Juli 2023. Terkini, lebih dari 300.000 orang di Pulau Kyushu diminta evakuasi akibat hujan deras (torrential) yang melanda daerah tersebut. Perintah evakuasi itu diberikan untuk kota Kumamoto. (Japanese Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism/Kyodo via REUTERS)

Kota Kumamoto merupakan ibu kota dari Kyushu. Menurut laporan Kyodo, Senin (3/7/2023), total 360 ribu orang diperintahkan evakuasi karena Badan Meteorologi Jepang memprediksi adanya hujan torrential beserta petir pada Selasa siang besok. (Kyodo via REUTERS)

Warga diperingatkan waspada terhadap longsoran lumpur dan banjir. Pada Senin ini, sebuah jembatan di Prefektur Kumamoto roboh akibat hujan deras yang terjadi. (Tatsuya Furukawa/via REUTERS)

Jembatan yang berlokasi di kota Yamato itu memiliki panjang 37 meter. Foto yang beredar menampilkan foto jembatan yang benar-benar amblas dan masuk ke dalam sungai. Tidak ada korban jiwa dari insiden jembatan runtuh tersebut. (Kyodo via REUTERS)

Kota Yamamoto dan Mashiki yang berlokasi di Kumamoto mencatat curah hujan per jam masing-masing 82 milimeter dan 80 milimeter pada Senin pagi. Di wilayah Jepang lain, ada korban meninggal akibat hujan deras yang terjadi. Seorang laki-laki ditemukan meninggal di sebuah mobil yang hanyut di Prefektur Yamaguchi. (Twitter/@shirosame413 via REUTERS)

Sebagai informasi, situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), satu milimeter curah hujan berarti air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi akan memiliki ketinggian satu milimeter jika airnya tidak meresap, mengalir, atau menguap. (Tatsuya Furukawa/via REUTERS)