Internasional

Komandan Pasukan Khusus Putin Pengganti Wagner Terbunuh

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 04/07/2023 16:00 WIB
Foto: Prajurit berkumpul di alun-alun selama pidato kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat dipersiapkan sebagai antisipasi saat konflik militer Rusia-Ukraina di Grozny, Rusia Jumat (25/2/2022). (REUTERS/Chingis Kondarov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang komandan Rusia dilaporkan telah tewas dalam aksi di wilayah Donbas, Ukraina. Yevgeny Pisarenko, komandan formasi bersenjata kelompok Akhmat dari pasukan khusus Chechnya, dinyatakan meninggal pada Senin (3/7/2023).

Kabar kematiannya disampaikan oleh dua rekan tentaranya. "Terima kasih kepada orang tua yang membesarkan pahlawan seperti itu... Pria besar dengan hati besar!" kata Komandan unit Akhmat Apta Alaudinov melalui Telegram, sebagaimana dikutip Newsweek.

Pisarenko bertugas sebagai bagian dari operasi militer khusus Presiden Rusia Vladimir Putin yang dimulai 24 Februari 2022, dan telah menyebabkan kematian yang tak terhitung jumlahnya bagi kedua belah pihak di bagian timur Ukraina.


Komisaris Akhmat Dmitry Kulko juga buka suara terkait kematian Pisarenko, yang dipanggil dengan nama 'Bolshoi' yang berarti besar.

"Bolshoi adalah rekan senegara saya, dia bertugas di Stavropol OMON selama bertahun-tahun, menerima pangkat kolonel," kata Kulko. "Saat operasi khusus dimulai, dia mengajukan diri ke garis depan untuk melindungi penduduk Donbass."

OMON adalah unit bergerak tujuan khusus dalam Garda Nasional Rusia, yang mengambil bagian dalam pertempuran militer di Chechnya sejak Perang Chechnya Pertama yang terjadi antara 1994 dan 1996.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah menandatangani kontrak dengan kelompok Akhmat dari pasukan khusus Chechnya pada Juni lalu. Kelompok ini menggantikan tentara bayaran Rusia, Wagner Group.

Laporan Reuters menyebut penandatangan antara Kemhan Rusia dan kelompok Akhmat terjadi sehari setelah kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menolak memperpanjang kontrak kerja sama dengan Kremlin beberapa pekan lalu.

Penandatanganan tersebut mengikuti perintah bahwa semua 'unit sukarelawan' harus menandatangani kontrak paling lambat 1 Juli, di mana nantinya mereka akan berada di bawah kendali Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Sebagai imbalan, para pejuang sukarela akan mendapatkan manfaat dan perlindungan yang sama seperti pasukan reguler, termasuk dukungan bagi mereka dan keluarganya jika mereka terluka atau terbunuh.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai