Internasional

China Siap Jadi Juru Damai Israel-Palestina, Begini Caranya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 04/07/2023 15:30 WIB
Foto: (REUTERS/FLORENCE LO)

Jakarta, CNBC Indonesia - China siap untuk mengukuhkan kembali posisinya dalam diplomasi internasional. Kali ini Beijing bersedia memainkan peran dalam meredakan ketegangan Israel-Palestina yang yang kini tengah memanas.

Sebagai informasi, saat ini bentrokan masih berkecamuk. Ini terjadi lantaran operasi besar-besaran Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap tersangka faksi Palestina bersenjata di kota Jenin, Tepi Barat (West Bank), yang diduduki.

Juru bicara Kedutaan Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Liu Pengyu mengatakan negaranya sangat prihatin tentang eskalasi konflik antara Israel dan Palestina serta kematian dan luka-luka warga sipil tak berdosa.


"China menentang tindakan sepihak yang memperburuk ketegangan di wilayah pendudukan, semua kekerasan terhadap warga sipil, serta provokasi dan hasutan yang tidak bertanggung jawab," katanya, seperti dikutip Newsweek, Selasa (4/7/2023).

Liu kemudian menguraikan posisi China dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun, di mana Beijing siap memainkan peran konstruktif di tengah meningkatnya pengaruh negaranya di wilayah lain.

"Solusi mendasar untuk konflik Palestina-Israel dan pertanyaan Palestina terletak pada dimulainya kembali pembicaraan damai dan penerapan solusi dua negara," kata Liu.

"China siap untuk bekerja dengan komunitas internasional untuk secara aktif berkontribusi pada realisasi koeksistensi damai antara Palestina dan Israel, pembangunan bersama bangsa Arab dan Yahudi, serta perdamaian dan stabilitas abadi di Timur Tengah sejak dini."

Di sisi lain, hubungan China dengan konflik Israel-Palestina sangat kompleks. Hanya dua tahun setelah pendirian Israel tahun 1948 di tengah perang dengan negara tetangga Arab yang mendukung klaim teritorial Palestina yang tumpang tindih, Israel menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mengakui pemerintahan Komunis di China.

Namun, China akan terus mendukung gerakan perlawanan Palestina sampai mengadopsi pendekatan yang lebih diplomatis pada 1980-an dan akhirnya menjalin hubungan formal dengan Israel pada 1992.

Selama dekade terakhir kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China telah mempercepat hubungannya di Timur Tengah, terutama di sektor ekonomi dan perdagangan. Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina hanyalah dua di kawasan itu yang belum secara resmi menandatangani Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) Xi, sebuah rentang proyek infrastruktur dan investasi antarbenua.

Sementara itu, Xi juga terus berinvestasi lebih besar dalam diplomasi Timur Tengah. Xi mempromosikan rencana perdamaian empat poin awal untuk mengatasi perseteruan Israel-Palestina tak lama setelah mengambil alih kekuasaan pada 2013 dan kemudian menawarkan versi revisi pada 2017.

Kerangka tersebut menyerukan solusi dua negara termasuk negara Palestina berdasarkan perbatasan perang pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, menghentikan pemukiman Israel dan memulai kembali pembicaraan damai, mengoordinasikan upaya internasional untuk mempromosikan perdamaian serta mempromosikan perdamaian melalui pembangunan dan kerjasama antara Israel-Palestina.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Ekspansi Pemukiman Ilegal di Tepi Barat