Hilang Pasca Kudeta Rusia, Bos Wagner Muncul Bawa Pesan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin akhirnya muncul ke publik setelah hilang pasca kudeta gagal di Rusia. Dalam sebuah video Senin, ia meminta warga Rusia membela Wagner.
Sebagaimana dimuat Financial Times (FT), video tersebut dimuat di Twitter. "Kami membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya," tegasnya seraya berterima kasih karena ke penggemarnya di Rusia, dikutip Selasa (4/7/2023).
Di kesempatan itu, Prigozhin tak mengkritik Kremlin sama sekali. Namun, ia membela kudetanya yang ia sebut "pawai keadilan".
Ia menyebut apa yang dilakukan ke Moskow bulan lalu adalah upaya untuk melawan pengkhianat dan memobilisasi masyarakat. "Segera Anda akan melihat kemenangan kami berikutnya di depan," tambahnya.
Sayangnya, Prigozhin tak menyebut di mana keberadaannya saat ini. Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pekan lalu bahwa Prigozhin telah terbang ke Belarusia, menyusul kesepakatan yang ditengahi oleh dirinya.
Tetapi dari data Flight Radar, dilaporkan bagaimana pesawatnya terbang beberapa kali dari Belarus ke Moskow dan St Petersburg, yang menjadi kantor pusat Wagner. Ini menimbulkan pertanyaan apakah Prigozhin masih berpegang teguh pada ketentuan kesepakatan.
Dalam kesempatan yang sama, Wagner pun dilaporkannya masih secara aktif merekrutan orang untuk dilatih di wilayah Krasnodar, wilayah selatan Rusia. Iklan juga dipublikasikan di Telegram.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin. sempat berujar Wagner harus memilih antara menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, pulang ke rumah atau mengikuti Prigozhin ke pengasingan di Belarusia. Namun di kesempatan itu Prigozhin tak manyinggung Kremlin sama sekali.
Sementara itu, dimuat laman yang sama, perekrut Wagner yang dihubungi via hotline grup mengatakan berbagai "lowongan pekerjaan" tersedia. Termasuk di unit badai "bergengsi" yang bertempur di "zona operasi militer khusus", merujuk pada perang di Ukraina.
"Pelatihan akan berlangsung selama tiga minggu di desa Molkino di Rusia selatan sebelum penempatan," kata perekrut dimuat FT.
"Mereka yang ingin bergabung dengan Wagner diminta menghapus semua akun media sosial karena proses perekrutan menjadi lebih rumit", kata pejabatnya.
Senin, mengutip Wall Street Journal (WSJ) Putin berencana untuk mengambil alih bisnis tentara bayaran Wagner. Markas besar Grup Wagner di St. Petersburg dilaporkan telah digeledah agen-agen dari Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB).
Penegak hukum Rusia juga dilaporkan mengambil komputer dan server di Patriot Media Group. Perusahaan itu diyakini bagian penting dari organisasi yang memompa jutaan pesan pro-Kremlin ke internet dan diklaim menyebabkan kekacauan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2016.
"Kemungkinan pemilik baru Patriot Media adalah National Media Group," ujar salah satu pesan teks kepada WSJ.
"Diketuai oleh Alina Kabaeva, pesenam ritme ... diyakini pemerintah AS sebagai ibu dari setidaknya tiga anak Putin," tambahnya.
(sef/sef)