RI Kudu Kuasai Saham Vale dari Asing, Efeknya Bisa Luar Biasa
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mendukung pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Pasalnya, hal ini akan memberikan dampak berganda (multiplier effect) yang cukup besar bagi perekonomian negara.
Selain menjadi pengendali saham, ia juga berharap agar pencatatan aset dan cadangan PT Vale Indonesia dapat dilakukan di Indonesia. Mengingat, apabila aset tersebut ditempatkan di Indonesia, akan memberikan efek dalam bentuk, misalnya pencatatan nilai investasi yang dilakukan di dalam negeri.
"Selain itu, dengan pencatatan aset di dalam negeri tentu ini juga ada hubungannya dengan upaya administratif perpajakan yang menurut saya akan lebih menguntungkan Indonesia jika aset yang dicatatkan pada upaya rencana investasi ini dilakukan di Indonesia," kata Yusuf kepada CNBC Indonesia, Senin (3/7/2023).
Oleh sebab itu, menurutnya proses pencatatan cadangan dan aset ini menjadi hal yang cukup penting untuk dilakukan, selain besarnya nilai saham yang akan didivestasikan PT Vale Indonesia. Terutama, sebagai salah satu syarat perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Tetapi juga bagaimana rencana divestasi ini juga kemudian bisa memberikan dampak tidak langsung dalam konteks ini misalnya penerimaan negara dalam bentuk pajak dengan cara pencatatan aset dan cadangan Vale yang dilakukan di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendukung langkah BUMN tambang (MIND ID) untuk mengambil porsi saham PT Vale Indonesia Tbk minimal 51%. Melalui proses divestasi ini, diharapkan tambang yang dikelola PT Vale Indonesia dapat memberikan hasil yang lebih optimal bagi negara.
"Sehingga optimalisasi dari Vale bisa lebih baik, dampak sosial masyarakat nya dan juga memperhatikan aspek lingkungan juga," kata dia kepada CNBC Indonesia, Senin (26/6/2023).
Selain itu, ia menilai dengan pemerintah melalui BUMN menjadi pengendali saham di PT Vale Indonesia, maka bagi hasil ke pemerintah daerah maupun ke masyarakat diharapkan juga dapat lebih baik lagi.
"Bagi hasil ke pemerintah daerah dan juga masyarakat sekitar itu juga tidak terlalu timpang seperti sekarang ya. Karena ini kan cukup menarik ya dimana kepala daerah ternyata banyak melihat bahwa Vale selama ini kurang begitu berkontribusi padahal udah cukup lama," katanya.
Seperti diketahui, hingga Juni 2023 ini kepemilikan saham MIND ID di PT Vale Indonesia baru sebesar 20%. Sementara sisanya dimiliki oleh Vale Canada Ltd 43,79%, Sumitomo Metal Mining Co Ltd 15,03%, dan publik 21,18%.
Sementara, apabila MIND ID hanya mengambil 11% lagi, holding BUMN tambang ini hanya akan memegang 31% saham di PT Vale Indonesia. Pasalnya, dari saham publik sebesar 21,18%, lebih dari separuh atau setara 59,47% dikuasai pemodal asing.
(wia)