Kualitas Udara 4 Kota di AS & Kanada Ngeri, Jakarta Kalah?

linda hasibuan, CNBC Indonesia
Minggu, 02/07/2023 13:30 WIB
Foto: Kabut berasap dari kebakaran hutan di Kanada mengurangi visibilitas Empire State Building pada 7 Juni 2023 di New York City. (Getty Images/David Dee Delgado)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kualitas udara di beberapa kota Amerika Serikat saat ini masuk dalam kategori tidak sehat. Bahkan, empat dari lima kota menjadi yang terburuk di dunia berada di Amerika Utara, termasuk New York.

Melansir CNBC, New York, Washington DC, Montreal dan Toronto memiliki kualitas udara terburuk di dunia, menurut layanan pelacakan IQAir.

Hal ini dipicu oleh kebakaran hutan dahsyat di Kanada yang telah mengirimkan udara berasap ke seluruh benua.


Adapun, kota New York kini memiliki kualitas udara terburuk kedua di dunia dengan indeks kualitas udara tercatat 162, hanya kalah dari Jakarta.

Toronto dan Montreal berada di peringkat No.3 dan No.4, melaporkan AQI masing-masing 155 dan 153. Disebutkan, apapun di atas AQI 150 dianggap udara yang tidak sehat.

Kota peringkat kelima, Washington, D.C., berjarak ratusan mil dari tempat kebakaran hutan Kanada terus berkobar. Di sana, kualitas udara sedikit lebih baik daripada tiga kota lain di Amerika Utara dalam daftar, dengan AQI 122. Angka itu dianggap tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kebakaran hutan Kanada telah terjadi selama berminggu-minggu, dengan rekor panas dan kekeringan yang dipicu oleh perubahan iklim menciptakan kondisi yang matang untuk aktivitas kebakaran hutan yang lebih intens dan tahan lama.

Sementara itu, Gubernur New York, Kathy Hochul memperingatkan kepada warga bahwa kualitas udara yang berpotensi berbahaya mencerminkan perbedaan yang suram bagi penduduk negara bagian.

"Ini bukan sesuatu yang kita bicarakan tentang generasi mendatang. Kami benar-benar generasi pertama yang merasakan dampak nyata dari perubahan iklim," kata Hochul dalam konferensi pers awal pekan ini.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Tanah di Daerah Jakarta Ini Tembus Rp 300 Juta Per M2