
Utang Pemerintah Turun Lagi, Tinggal Sisa Rp 7.787,51 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang pemerintah pada Mei 2023 kembali turun. Dikutip dari buku APBN KITA (Kinerja dan Fakta) edisi Juni 2023, total utang per akhir bulan itu senilai Rp 7.787,51 triliun, turun sekitar Rp 62,38 triliun dari posisi April 2023 yang sebesar Rp 7.849,89 triliun.
Penurunan utang per akhir Mei itu turun lebih tajam ketimbang penurunan utang pada Apri. Pada bulan lalu, total utang pemerintah turun sekitar Rp 29,18 triliun dibandingkan bulan sebelumnya Rp 7.879,07 triliun
"Hal ini dipengaruhi oleh mutasi pembiayaan baik dari instrumen pinjaman maupun SBN, di mana pembayaran cicilan pokok utang pada bulan Mei lebih besar dari pada pengadaan/penerbitan utang baru," dikutip dari buku APBN, Sabtu (1/7/2023).
Dengan catatan ini, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 37,85 persen, juga menyusut dari April 38,15%, dan masih jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan dalam Undang Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen.
"Baik secara nominal maupun rasio, posisi utang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," sebagaimana tertulis dalam buku APBN KITA.
Total utang hingga akhir Mei 2023 sebagian besar didominasi oleh Surat Berharga Negara sebesar Rp 6.934,25 triliun. Rinciannya, SBN domestik sebesar Rp 5.594,92 triliun, dan SBN Valas Rp 1.339,33 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari pinjaman, sebesar Rp 853,26 triliun. Dengan rincian, pinjaman yang berasal dari luar negeri sebesar Rp 829,17 triliun, sedangkan yang berasal dari dalam negeri sebesar Rp 24,09 triliun.
Dengan demikian, berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa SBN yang mencapai 89,04 persen dan komposisi utangnya didominasi oleh utang domestik yaitu 72,15 persen.
Per akhir Mei 2023, profil jatuh tempo utang Indonesia rata-rata tertimbang jatuh tempo atau average time maturity (ATM) di kisaran 8 tahun. Ini dampak dari upaya pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah panjang.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Terancam Gagal Bayar, Utang RI Kini Sisa Berapa ya?