Ampun! Kabar Buruk dari China Belum Habis, Ini Datanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi 3 bulan berturut di bulan Juni 2023, sementara aktivitas non-manufaktur berada pada titik paling lemah sejak Beijing memutuskan menghentikan kebijakan ketat nol-Covid di akhir tahun 2022 lalu.
Data terbaru menunjukkan pemulihan yang tidak merata telah terjadi di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Ini akibat momentum pertumbuhannya melemah.
Data dari Biro Statistik Nasional yang dirilis pada Jumat (30/6/2023) menyebut indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi masuk di level 49,0 pada Juni, dibandingkan dengan 48,8 pada Mei dan 49,2 pada April.
Data hari Jumat juga menunjukkan China membukukan PMI non-manufaktur resmi terlemah tahun ini, berada di 53,2 di Juni - dibandingkan dengan 54,5 pada Mei dan 56,4 pada April.
Pembacaan PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi dalam aktivitas, sementara pembacaan di bawah level tersebut menunjukkan adanya kontraksi.
"Momentum ekonomi masih cukup lemah di China. Data terbaru menunjukkan ekonomi global melambat, yang kemungkinan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada permintaan eksternal dalam beberapa bulan mendatang," kata Presiden dan Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Zhang Zhiwei, dikutip dari CNBC International, Sabtu (1/7/2023).
"Di sisi lain, target pertumbuhan pemerintah sebesar 5% tahun ini cukup sederhana mengingat basis yang rendah tahun lalu. Tidak jelas apakah data ekonomi yang lemah akan mendorong pemerintah untuk segera meluncurkan langkah-langkah stimulus yang agresif," tambahnya.
Sementara Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa menyebutkan, China masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar 5%. Ini merupakan target sederhana setelah China tumbuh hanya 3% tahun lalu atau salah satu pertumbuhan terlemah dalam hampir setengah abad.
Pengamat pasar mengantisipasi langkah selanjutnya dari pertemuan Politbiro pada Juli, di mana petinggi Partai Komunis akan meninjau kinerja ekonomi negara pada paruh pertama tahun ini.
Dewan Negara China telah berjanji pada pertengahan Juni untuk meluncurkan langkah-langkah yang lebih kuat secara tepat waktu untuk meningkatkan momentum pembangunan ekonomi, mengoptimalkan struktur ekonomi, dan mendorong pemulihan yang berkelanjutan.
(dce)