Kawah Meteor Purba (1)

Geger! Penemuan Kawah Raksasa Meteor Purba di Jabar Selatan

Suhendra, CNBC Indonesia
Jumat, 30/06/2023 03:55 WIB
Foto: Cover Topik/ Kawah Meteor/Edward Ricardo

Bertepatan dengan 30 Juni yang diperingati sebagai hari asteroid internasional, untuk mengingatkan kembali soal kesadaran ancaman asteroid menghantam Bumi seperti yang pernah diyakini memusnahkan dinosaurus jutaan tahun lalu. Untuk itu, CNBC Indonesia menyajikan laporan khusus soal reportase penemuan kawah meteor/asteroid di Jawa Barat selatan. Lokasinya berada di tengah hutan pinus yang lebat. Temuan langka ini berawal dari legenda mulut ke mulut soal 'bintang jatuh' oleh warga sekitar. Simak serial laporannya secara eksklusif hanya di CNBC Indonesia.

Jakarta, CNBC Indonesia - Cerita Pak Nanda dua tahun lalu bikin saya penasaran. Warga berusia 60-an tahun di salah satu desa di Jabar Selatan ini memberikan setitik informasi soal adanya 'kawah raksasa' diduga bekas tumbukan meteor yang menghantam tanah pasundan di masa silam.

Kisah ini bermula saat Nanda bercerita muasal perkebunan yang bernama 'Bintang" di utara desanya yang konon dahulu jadi lokasi 'Bintang Jatuh'. Kisah ini sudah melegenda dari mulut ke mulut para tetua desa. Bintang jatuh menjadi persepsi awam ihwal fenomena antariksa dari jatuhnya meteor atau asteroid ke Bumi.


Foto: Penemuan kawah meteor di Jabar Selatan. Tampak bibir kawah meteor purba dengan kedalaman sekitar 3 meter (CNBC Indonesia/Suhendra)

Saya pun awalnya tak terlalu menggubris kisah itu. Namun, deskripsi konon ada batuan meteorit berukuran besar berwarna hitam yang berkilau di lokasi kawah, membawa saya pada imajinasi soal batu krypton dalam film superhero Superman yang menghiasi alam pikiran masa kecil dulu.

"Batunya besar hitam, berkilauan seperti kristal," sebut Nanda dengan wajah serius.

Saya pun penasaran, untuk mengecek laporannya tersebut. Namun, ia mengaku tak tahu persis di mana lokasi kawah tersebut, yang ia tahu lokasinya ada di dalam hutan Perkebunan Bintang. Maklum ia bilang hanya dapat cerita itu pada tahun 1960-an kala masih remaja.

Sambil lalu, saya menyempatkan melakukan pencarian dokumen mengecek laporan-laporan atau surat kabar zaman Belanda yang tersedia secara digital, soal apakah ada pemberitaan meteor besar pernah jatuh di Jabar Selatan. Namun, berbagai kata kunci tak membuahkan hasil. Akhirnya saya sudah anggap kisah 'bintang jatuh' ini hanya cerita rakyat semata, imajinasi saya pun kandas sudah.

Penemuan Tak Terduga

Pada medio April 2023 lalu, memori soal "bintang jatuh" ini tak sengaja hidup lagi. Waktu itu saya iseng-iseng bertanya ke Entis, yang juga warga di Jabar Selatan, tak jauh dari kediaman Nanda. Ia di luar dugaan mengaku tahu soal lokasi dugaan kawah meteor tersebut. Dugaan lokasi situs kawah meteor ini berada di kawasan hutan yang dikelola BUMN farmasi.

Saya pun bersama beberapa warga sekitar membentuk tim kecil untuk melakukan pencarian ke lokasi. Dari Jakarta, saya menyiapkan tenda dan peralatan untuk kebutuhan bermalam di hutan. Setidaknya estimasi butuh waktu 6 hari untuk melakukan pencarian ini.

Saya dibantu warga sekitar, yaitu Entis, Aripin, Ramdani, Dian untuk menemukan lokasi. Jujur saja, sangat sulit menemukan situs meteor ini di areal lokasi dengan probalitasnya mencapai ribuan hektare dengan kontur berbukit lahan perkebunan kina dan sebagian lagi hutan alam. Cuaca yang masih sering hujan di sore hari, semakin mempersulit pencarian ditambah informasi yang sangat minim.

Target tim awalnya menyisir kawasan perkebunan kina yang sejak awal menjadi dugaan kuat lokasi jatuhnya meteor. Namun, saya cukup beruntung karena dari pengecekan ke lapangan, saya mendapati informasi terbaru dari warga bernama Ramdani yang memberikan petunjuk baru dari informasi kawannya. Dari informasi terbaru, lokasi kawah itu bukanlah di hutan perkebunan kina tapi di lokasi yang sama sekali jauh dari perkiraan.

Dari informasi segar itu, saya pun bergerak ke lokasi lain yang merupakan hutan pinus yang rapat. Lokasinya ternyata sekitar 5 kilometer dari lokasi dugaan semula setelah proses dua hari pencarian. Yang membuat saya makin yakin, lokasi itu berada di dusun yang punya toponim atau nama daerah yang melekat dengan suatu kejadian masa lalu atau identik dengan benda tertentu.

Dusun ini punya nama yang artinya 'Menggelegar' warga sana mengaitkan dengan peristiwa jatuhnya 'bintang' karena saat jatuh suaranya menggelegar sangat keras. Di Jawa Barat memang toponim sejenis dengan nama tempat cukup banyak, seperti Geger Bintang, Geger Bitung, Cibentang dan lainnya. Umumnya merujuk pada keyakinan legenda 'bintang jatuh' dahulu kala.

Yang membuat saya tambah yakin adalah adanya bukti fisik sebuah kawah besar atau cekungan tanah yang melingkar di tengah hutan pinus yang rapat di kawasan itu. Kondisinya memang sudah sangat tertutup rapat semak belukar, tapi bentukan kawah masih sangat jelas meski sudah tampak sedimentasi. Namun, ada yang aneh, di tengah-tengah hutan pinus, ditemukan lingkaran atau deretan pohon bambu yang melingkar cukup besar. Apa hubungannya dengan penemuan dugaan kawah meteor purba?

Bersambung ke bagian 2 di sini!


Catatan: Nama lokasi situs kawah meteor sengaja disamarkan untuk menghindari adanya tindakan-tindakan oleh orang yang tak bertanggung jawab terhadap lokasi situs.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Benahi Layanan Kesehatan, Dorong Obat Lokal & BPJS